Pakar Dorong G20 Antisipasi Pandemi Baru dari Hewan

JAKARTA – Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI, Prof. Tjandra Yoga Aditama, mengatakan sejumlah penyakit tidak menular maupun yang ditularkan melalui hewan berpotensi menjadi pandemi baru, bila tidak ada persiapan strategi penanganan secara global yang optimal.

“Pandemi akan ada lagi ke depan, baik COVID-19 maupun pandemi yang lain. Kemungkinan yang paling besar influenza atau yang berhubungan dengan binatang atau ‘zoonotic diseases’,” kata Tjandra Yoga Aditama, dalam diskusi virtual yang diikuti melalui Zoom di Jakarta, Selasa (15/2/2022).

Berdasarkan laporan “A World At Risk” yang dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2019-2020, kata Tjandra, dicantumkan berbagai penyakit yang menurut para ahli berpotensi memicu wabah yang berpotensi lepas kendali, di antaranya wabah Ebola, virus Zika, hingga Dengue.

Dalam webinar bertajuk “Menilik Arsitektur Kesehatan Global Dalam G-20 Tahun 2022” yang diselenggarakan Civil-20 (C20), Tjandra mendorong peran G-20 untuk mengantisipasi potensi pandemi lanjutan.

Di antaranya melalui peningkatan peran kepemimpinan global untuk menggerakan peran multisektoral dalam mengantisipasi pandemi lanjutan.

Berikutnya, memperkuat independensi, wewenang, dan pembiayaan WHO, mendorong investasi global dalam kesiapsiagaan untuk menciptakan kapasitas kesehatan yang berfungsi penuh di tingkat nasional, regional dan global.

“Saya selalu contohkan, tentara selalu berlatih untuk perang yang tidak tahu kapan. Bukan hanya tenaga kesehatan yang harus latihan, multisektoral juga perlu dilatih terus-terusan. Itu yang belum dan harus dilakukan untuk persiapan,” katanya.

Lihat juga...