Pembelian Pesawat Tempur Seimbangkan Kekuatan Global
JAKARTA – Pengamat militer, Susaningtyas Kertopati, menyebutkan rencana pembelian 42 pesawat tempur generasi 4.5, Dassault Rafale, buatan Perancis untuk menyeimbangkan kekuatan global.
Kementerian Pertahanan RI juga berencana membeli pesawat F-15 EX buatan Amerika Serikat.
“Pembelian pesawat Tempur dari berbagai negara seperti dari Perancis dan Amerika Serikat, merupakan strategi yang jitu untuk mengimplementasikan ‘balancing of power’ pada tataran regional dan global,” kata Susaningtyas, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin (14/2/2022).
Menurut dia, pembelian alutsista merupakan bentuk nyata Kemhan RI melaksanakan fungsi untuk pembangunan kekuatan TNI.
“Fungsi ini merupakan amanah UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan tujuan nasional pertama adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, serta tujuan nasional keempat ikut melaksanakan ketertiban dunia,” ujarnya.
Selain itu, pembelian alutsista termasuk pesawat tempur dari negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB, kata dia, memiliki dampak penangkalan yang tinggi.
“Tidak semua negara bisa membeli meskipun anggarannya memadai. Baik Prancis maupun Amerika Serikat pasti memiliki kalkulasi yang akurat dalam memproyeksikan kebijakan luar negeri masing-masing,” kata mantan anggota Komisi I DPR ini.
Dikatakan pula, bahwa urgensi pembelian pesawat tempur sangat dipengaruhi situasi dan kondisi yang dihadapi saat ini.
Pembelian alutsista, kata wanita yang biasa disapa Nuning ini, tidak bisa disamakan dengan pembelian barang-barang umum. Butuh proses dan waktu yang lama.
Ditambah lagi, tingkat kepercayaan yang tinggi dari negara penjual kepada negara pembeli.