Sewa Gerai di Bazar Mandalika Lombok Dinilai Terlalu Mahal
PRAYA – Wakil Ketua Komisi II DPRD Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Adi Bagus Karya, menyoroti mahalnya biaya sewa gerai atau kios di Bazar Mandalika yang dibangun PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC).
“Biaya sewa terlalu tinggi, sehingga menyulitkan UMKM untuk menjangkaunya. Akibatnya, banyak kios yang masih kosong,” kata Adi Bagus Karya di Praya, Rabu (16/2/2022).
Untuk itu, atas nama wakil rakyat ia berharap kepada Pemda maupun ITDC selaku pengelola bazar untuk bisa memberikan harga sewa yang tidak terlalu membebani pelaku UMKM.
“Sewanya harus diturunkan sesuai kondisi saat ini, karena wisatawan yang datang juga belum begitu normal dampak pandemi COVID-19,” katanya.
Meski begitu, Adi tidak merinci lebih lanjut berapa biaya sewa gerao yang dipatok penyelenggara bazar.
Ia hanya mengatakan, bahwa kondisi para pelaku UMKM saat baru mulai bangkit, sehingga hanya beberapa dari kegiatan seperti ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika.
“Tujuan bazar ini dibangun untuk memberdayakan masyarakat dan guna meningkatkan ekonomi mereka. Sehingga sewanya lebih murah,” katanya.
Untuk itu, persoalan sewa lapak di Bazar bagi UMKM itu juga akan dibahas lebih lanjut dengan dinas terkait guna mencari solusi terbaik dan pihaknya juga akan turun melakukan koordinasi dengan ITDC selaku pengelola kawasan.
“Kita akan bahas nanti dengan dinas terkait, supaya sewa lapak itu tidak terlalu mahal dan warga bisa berjualan di sana,” katanya.
Sebelumnya, Lalu Alamin, warga lingkar KEK Mandalika, mengatakan jika warga mengeluhkan sewa kios Bazar Mandalika yang dinilai cukup memberatkan warga lokal, sehingga banyak yang tidak mau menempati kios tersebut dan mereka memilih berjualan keliling ke area publik di KEK Mandalika.