Begini Kata Para Ahli Soal Varian Baru Deltacron
Cendana News, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia telah mengkonfirmasi adanya varian baru Covid-19 yang disebut Deltacron.
Vairan baru Deltacron merupakan kombinasi varian Covid-19 yang sudah ada sebelumnya, yaitu Delta dan Omicron.
Sebanyak 17 kasus Deltacron telah teridentifikasi di Eropa dan Amerika Serikat.
Pemimpin teknis WHO Covid-19, Dr. Maria Van Kerkhove, mengatakan pihaknya belum melihat adanya perubahan epidemiologi dengan rekombinan tersebut.
“Kami belum melihat adanya perubahan tingkat keparahan, tetapi, ada banyak penelitian yang sedang berlangsung,” katanya dikutip dari people, Selasa 15 Maret 2022.
Meski pihaknya telah mengkonfirmasi adanya varian Deltacron, tetapi dia mencatat tingkat deteksi yang sangat rendah.
Namun, dia mengingatkan dalam skala yang lebih besar virus tersebut akan terus mengambil peluang untuk menyebar.
Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, juga menekankan hal yang sama.
Dia mengatakan virus terus berkembang, sementara pihaknya terus menghadapi hambatan besar dalam mendistribusikan vaksin, tes, dan perawatan.
Sementara itu, para peneliti di Helix, sebuah laboratorium yang berkantor pusat di San Mateo, California, menemukan lebih dari 20 kasus positif COVID-19 mengandung Delta dan Omicron.
Temuan itu berasal dari sampel yang diuji dari 22 November 2021 hingga 13 Februari 2022.
Kepala Kantor Sains Helix, William Lee, mengatakan dari dua kasus mereka menemukan secara khusus mengandung kombinasi materi genetik dari Delta dan Omicron.
Namun demikian, berdasarkan temuan itu menunjukkan hal tersebut tidak akan meningkat ke varian tingkat kekhawatiran.