BMKG Prakirakan Musim Kemarau, Riau Antisipasi Karhutla

Cendana News, JAKARTA – Hingga awal tahun ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat rekapitulasi karhutla di wilayah Riau mencapai 421 hektare.

Sementara selama kurun 5 tahun (2017-2021), rekapitulasi karhutla di Riau tertinggi terjadi pada tahun 2019, dengan luas lahan mencapai 90.550 hektare.

Guna mengantisipasi potensi karhutla pada musim kemarau 2022 nanti, Pemerintah Provinsi Riau telah mengidentifikasi potensi karhutla tersebut.

Pemprov Riau mulai melakukan antisipasi dini karhutla karena tidak lama lagi akan memasuki  musim kemarau.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprakirakan Riau akan memasuki musim kemarau pada bulan Mei 2022.

Hasil monitoring BMKG terhadap dinamika atmosfir wilayah Indonesia dipengaruhi La Nina lemah-Netral.

Kondisi tersebut menyebabkan musim kemarau agak basah daripada normalnya.

Koordinator Data dan Informasi BMKG Wilayah Riau Marzuki, menyebutkan kewaspadaan tinggi karhutla masuk awal musim kemarau periode II.

Dia memprakirakan hal itu terjadi pada bulan Mei hingga September, dengan puncak kemarau pada Juni hingga Juli.

Namun dia menegaskan, kesiapsiagaan berbagai pihak perlu sejak Mei hingga September.

“Bulan Mei merupakan masa peralihan,” kata Marzuki dikutip dari laman bnpb, Kamis 17 Maret 2022.

Marzuki mengatakan hal itu saat mengikuti perancangan simulasi pengendalian karhutla di Pekanbaru, Riau, Kamis (17/3/2022).

Sementara itu, Pemprov Riau telah memiliki rencana kontinjensi penanganan karhulta.

Juga Peraturan Gubernur Nomor 9 Tahun 2020 tentang Prosedur Tetap Kriteria Penetapan Status Keadaan Darurat Bencana, dan Komando Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Karhutla di Provinsi Riau.

Lihat juga...