Kasus TBC Terkonsentrasi di Pulau Jawa, Biasanya di Daerah Kumuh
Admin
JAKARTA, cendananews.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memperkirakan 500an ribu kasus TBC di Indonesia belum ditemukan dan terobati.
Sementara satu orang penderita TBC berpotensi menularkan kepada 15 orang di sekitarnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, saat ini Kemenkes tengah mengupayakan skrining besar-besaran pada tahun ini.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes RI, Dr drh Didik Budiyanto, MKes, mengatakan dengan menemukan 500an ribu kasus akan mempercepat eliminasi TBC di 2030.
Menurutnya, saat ini penemuan kasus dan pengobatan TBC yang tinggi ada di beberapa daerah, di antaranya Banten, Gorontalo, DKI Jakarta, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Barat.
Sementara daerah dengan kasus TBC paling banyak terkonsentrasi di Pulau Jawa, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Didik mengatakan, TBC biasanya ada di daerah yang padat dengan daerah kumuh. Dan, daerah yang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) nya kurang.
Dia menjelaskan, bahwa gejala-gejala awal muncul TBC pada seseorang dapat berupa batuk, karena menyerang saluran pernapasan dan organ pernapasan.
Batuk berdahak terus-menerus selama 2 hingga 3 minggu atau lebih, kemudian sesak napas, nyeri dada dan badan lemas.
Kemudian, kurang enak badan, nafsu makan dan berat badan menurun.
‘Biasanya juga berkeringat pada malam hari, meskipun tidak melakukan kegiatan apapun,” kata Didik.