Ken Setiawan : Radikalisme Mengatasnamakan Agama Justru Fitnah Buat Agama

Cendana News, KOTA METRO – Pendiri NII Crisis Center yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Bidang Pemuda dan Pendidikan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Lampung, Ken Setiawan menyebutkan, radikalisme adalah sebuah paham yang menginginkan perubahan sosial politik dengan cara yang keras dan drastis.

Radikalisme mengatasnamakan agama tidak dimonopoli oleh satu agama tertentu, dia akan tumbuh subur di sebuah negara yang mayoritas, kebetulan Indonesia mayoritasnya adalah agama Islam, jadi seolah radikalisme seolah identik dengan Islam, padahal tidak.

“Radikalisme mengatasnamakan agama justru merupakan fitnah buat agama sebab sejatinya tidak ada agama apapun yang mengajarkan radikalisme dan terorisme,” sebut Ken saat menjadi nara sumber dalam Ngobrol Seputar Literasi (ngopi) dengan tema Kuatkan Wawasan Kebangsaan di Lingkungan ASN, Kota Metro, Jumat (11/3/2022).

Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Metro, Ken menyebutkan, radikalisme ini sudah masuk di semua lini masyarakat, tidak pandang sisi usia, pendidikan bahkan di kalangan pemerintah dan aparat TNI/POLRI juga ada yang terpapar, fenomena Polri Cinta Sunnah dan TNI Cinta Sunah menjadi indikasi bahwa aparat kita mulai terpapar inroleransi dan radikalisme, kelihatan nyunah, padahal nyampah.

Ia mengatakan, hasil survey dari Alvara Research Center dan Mata Air Foundation cukup membuat kaget, hasilnya bahwa ada 19,4 persen PNS tidak setuju dengan Pancasila.

Bahkan BNPT belum lama ini merilis bahwa ada 31 PNS tersangka terorisme yang ditangkap berstatus sebagai abdi negara, di antaranya ada 8 Polri, 5 prajurit TNI dan Sisanya, 18 Aparatur Sipil Negara (ASN).

Lihat juga...