Optimis Reog Ponorogo Masuk Daftar ICH UNESCO

Admin

Cendana News, JAWA TIMUR – Pemerintah Kabupaten Ponorogo terus berupaya mengajukan Reog agar bisa masuk ke daftar Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage/ICH) UNESCO.

Reog Ponorogo merupakan kesenian tradisional dari Ponorogo, Jawa Timur. Kesenian ini terkenal karena daya tariknya berupa penari Singa.

Reog dengan ikon utama kepala Singa berukuran besar dengan bulu-bulu merak membutuhkan tenaga yang ektra besar.

Bahkan, masyarakat mempercayai ada ritual tertentu agar mampu mengangkat kepala siang dengan bulu merak menjuntai tersebut.

Reog dimainkan di ruang terbuka dengan sejumlah penari lain sebagai pelengkap yang diiringi gamelan.

Mirip kesenian jathilan, Reog Ponorogo merupakan kesenian dengan unjuk kekuatan sang penarinya.

Kini, kesenian Reog Ponorogo yang melegenda itu tengah dalam proses pengusulan sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO.

Mengutip laman ponorogo.go.id, Jumat (18/3/2022), pengusulan eog sebagai warisan budaya tak benda sempat menghadapi kendala.

Pasalnya, Reog Ponorogo menggunakan kulit macan dan bulu burung merak yang merupakan hewan dilindungi.

Namun, hal tersebut sudah teratasi dengan melakukan inovasi pada kulit macan dan berbagai penjalasan.

“Sekarang kepala Reog menggunakan kulit kambing yang dilukis,” kata Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko.

Demikian pula dengan bulu burung merak dari penangkaran dan bukan dengan cara mencabut.

“Tapi, memang karena rontok secara rutin pada masa-masa tertentu,” kata Kang Giri, sapaan akrab bupati.

Kang Giri mengatakan, Reog layak masuk ICH The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Lihat juga...