Pemkot Jakbar Bersama Warga Olah Sampah Rumah Tangga Jadi Disinfektan
JAKARTA — Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat bersama warga kelurahan Joglo, Kembangan, mengolah sampah organik rumah tangga seperti kulit buah dan sayuran menjadi cairan disinfektan.
“Sampahnya diolah menjadi carian ‘eco enzym’ yang bermanfaat untuk banyak hal. Salah satunya disinfektan,” kata Pelaksana tugas Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Dampak Lingkungan dan Kebersihan Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Enrile Indro Prasetyo, saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Menurut Enrile, bahan sampah tersebut cocok untuk dijadikan disinfektan karena dianggap dapat membunuh kuman dan menyegarkan udara.
Enrile pun sempat mengirimkan video proses pembuatan cairan disinfektan dari sampah organik yang dilakukan warga RW 07, Kelurahan Joglo.
Dari video tersebut, proses pembuatan berawal dari warga yang mengumpulkan sampah sisa kulit buah dan sayuran ke satu tempat pengolahan sampah di RW 07.
Di sana, warga dan petugas dari Suku Dinas Lingkungan Hidup mencuci sampah tersebut menggunakan air bersih.
Setelah dicuci, sampah tersebut dimasukkan ke dalam sebuah drum setinggi satu meter dan cukup besar.
Petugas lalu mencampurkan cairan molase dan air dan mengaduknya di wadah yang berbeda.
Setelah itu, carian campuran tersebut dimasukkan ke dalam drum tempat sampah organik tersebut dan didiamkan selama tiga bulan.
Petugas bisa memproduksi sepuluh sampai 11 drum berisi sampah organik yang telah terendam. Setelah tiga bulan, sampah organik tersebut disaring dan airnya dapat digunakan sebagai disinfektan.
“Cairan tersebut kita bagikan kepada warga sekitar. Bisa digunakan untuk disinfektan atau pestisida,” kata Enrile.