Pengembangan Produk Jadi Kelemahan UMKM, Kendalanya Pembiayaan
Admin
JAKARTA, cendananews.com – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki, mengatakan pengembangan produk masih menjadi salah satu kelemahan pelaku UMKM di Indonesia.
Menurut Teten, pengembangan produk masih menjadi kelemahan pelaku UMKM karena kendala pembiayaan riset.
Namun, Teten mengatakan jika saat ini pihaknya tengah mencoba mengembangkan model bisnis dengan sektor swasta dan kampus.
Mengutip laman infopublik, Kamis 24 Maret 2022, Teten menjelaskan jika swasta juga sudah melakukan model bisnis tersebut.
Seperti pembagian kerja untuk development product, desain hingga marketing. Sedangkan UMKM melakukan proses produksinya.
“Ini konsep kemitraan. Rantai pasok seperti ini justru akan memperkuat struktur produksi kita, yang besar bermitra dengan yang kecil. Bukan lagi yang kecil bertarung dengan yang besar,” kata Teten.
Dia menegaskan, bahwa kemitraan UMKM dengan perusahaan-perusahaan besar merupakan suatu hal yang penting.
Dan, signifikan untuk mendorong UMKM berdaya saing dan naik kelas.
Kemitraan UMKM dan usaha besar akan mempercepat transformasi UMKM naik kelas.
“Karena hal itu membuka peluang lebih besar masuk ke dalam rantai pasok industri, pasar ekspor, hingga global value chain,” kata Teten.
Kemenkop UKM telah menetapkan kemitraan usaha besar dengan perusahaan kecil dalam bentuk rantai pasok, bukan lagi bapak asuh.
Rantai pasok adalah serangkaian proses bisnis yang menghubungkan beberapa aktor untuk peningkatan nilai tambah bahan baku/produk. Dan, mendistribusikannya kepada konsumen, dengan tujuan utama adalah peningkatan nilai tambah.
Teten mengatakan, bahwa produk UMKM lokal sebenarnya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.