Perintah Siasat Berujung SU 1 Maret 1949, Soeharto Pelaku Utama
Cendana News, JAKARTA – Menilik kronologi sejarahnya, SU 1 Maret 1949 adalah satu dari lima serangan yang dilancarkan oleh Letkol Soeharto bersama pasukannya.
Letkol Soeharto sudah bergerak jauh sebelum ada klaim imbauan serangan besar-besaran terhadap Belanda, demikian menurut Abdul Rohman, penulis buku ‘Presiden Soeharto dan Visi Kenusantaraan’.
“Bahkan, jauh sebelum surat kawat Panglima Divisi yang membawahi Jawa Tengah dan Yogyakarta tertanggal 18 Februari 1949,” katanya dalam keterangan tertulis, Minggu 6 Maret 2022.
Menurut Abdul Rohman, semua tindakan Letkol Soeharto itu berdasarkan Surat Perintah Siasat Nomor 1 Tahun 1948.
“Surat Siasat itu adalah tentang Operasi Pertahanan dari Panglima Besar Jenderal Soedirman,” katanya.
Karena itu, Abdul Rohman menyimpulkan berdasarkan fata-fakta yang ada, konseptor dan eksekutor SU 1 Maret 1949 adalah Letkol Soeharto beserta komandan-komandannya.
Dia menegaskan, bahwa kesimpulan itu juga mengingat sebuah operasi militer yang didesain rapi hanya ahli militer yang bisa melakukannya.
“Letkol Soeharto merupakan lulusan KNIL dan PETA, dua budaya militer modern pada zamannya,” kata Abdul Rohman.
Dia menegaskan, bahwa Letkol Soeharto tidak bisa dicoret dari daftar inisiator SU 1 Maret 1949.
Faktanya, dia sejak awal memobilisasi, mengatur strategi dan menggerakkan pasukan untuk melakukan serangan-serangan kepada Belanda.
“Dan, SU 1 Maret 1949 itu hanya satu dari lima serangan umum yang dilakukan oleh Letkol Soeharto,” tegasnya.
Terkait Sultan HB IX dan Kolonel Bambang Sugeng, Abdul Rohman mengatakan inisiatif keduanya juga fakta tidak terbantah. Khususnya menjelang SU 1 Maret 1949.