Sejumlah KB dan TK di DIY Kembali Gelar Pembelajaran Daring, Ini Kendalanya
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
YOGYAKARTA — Tren peningkatan kasus Covid-19, di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sejak beberapa waktu terakhir memaksa sejumlah lembaga pendidikan menutup kembali kegiatan belajar mengajar bagi seluruh siswanya. Tak terkecuali sejumlah lembaga pendidikan di tingkat paling bawah yakni Kelompok Belajar (KB) maupun Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Hal ini tentu menjadi persoalan tersendiri, mengingat siswa di jenjang usia ini diketahui sangat membutuhkan proses pembelajaran secara tatap muka, agar bisa menjalankan proses pendidikan secara maksimal.
Seperti terjadi di Kelompok Belajar (KB) Aisyiah Mutiara Umi, Tamanmartani, Kalasan, Sleman. Adanya salah seorang tenaga kebersihan di sekolah ini yang terpapar Covid-19, memaksa sekolah untuk menghentikan kegiatan belajar-mengajar bagi para siswa selama 1 minggu ke depan.
“Sebenarnya kemarin-kemarin anak sudah mulai menjalankan proses belajar mengajar seperti dengan sistem sift. Namun karena ada yang positif, maka terpaksa kegiatan belajar mengajar diliburkan. Sebagai antisipasi agar tidak menyebar ke yang lain,” ungkap Kepala Sekolah KB Aisyiah Mutiara Umi, Nika Nurinasari, Kamis (03/03/2022).
Nuri mengatakan selama masa libur ini, siswa dikatakan akan kembali mengikuti proses pembelajaran secara daring. Meskipun hal ini dinilai jelas tidak akan berjalan maksimal, mengingat para siswa usia KB maupun PAUD akan sangat sulit untuk menjalankannya.
“Anak-anak usia KB dan PAUD ini kan sangat berbeda dengan anak SD atau SMP. Pembelajaran bagi mereka lebih ke proses pembiasaan. Jadi jika tidak ada kegiatan di sekolah maka akan sulit dilakukan. Sebab umumnya mereka ini akan lebih menurut dengan para guru dibandingkan dengan orang tua. Sehingga jika diberikan tugas secara online tidak akan maksimal,” ungkapnya.