Sering Dianggap Remeh, Scabies pada Kelinci Bisa Sebabkan Kematian
Admin
YOGYAKARTA, cendananews.com – Pelaku budidaya kelinci acapkali menghadapi kendala penyakit kulit yang menyerang pada kelinci. Salah satunya, scabies.
Scabies pada kelinci tentu saja bisa merusak keindahan kelinci hias. Sementara pada kelinci pedaging bisa menurunkan produktivitas. Sayangnya, tidak sedikit pembudidaya kelinci masih menganggap remeh penyakit scabies ini.
Mereka menganggap scabies bisa sembuh sendiri dan tidak akan berakibat fatal. Padahal, scabies tingkat berat bisa menyebabkan kematian pada kelinci.
Mengutip laman dinaspertaniansleman, Senin (28/3/2022), scabies merupakan penyakit zoonosis atau menular. Penyebabnya adalah Sarcoptes scabiei yang berkembangbiak pada kulit.
Gejala klinisnya berupa gatal-gatal, keropeng pada permukaan kulit seperti pada bagian telinga, hidung dan kaki. Serta pada ekor dan disertai kerontokan bulu.
Scabies bisa menular dengan cepat melalui kontak langsung dengan kelinci yang terinfestasi. Maupun kontak tidak langsung dengan kandang, peralatan dan lingkungan yang tercemar tungau Sarcoptes scabiei.
Penularan tidak hanya terjadi dari kelinci pada kelinci. Namun juga bisa dari kelinci ke manusia dan sebaliknya. Hal ini karena scabies bersifat zoonosis.
Pada kasus berat, scabies bisa menyebabkan kematian. Ini bisa terjadi karena keropeng berada di mulut. Sehingga kelinci kesulitan untuk makan dan lambat laun akan mati.
Sementara itu upaya pengendalian scabies masih terhitung sulit karena banyak faktor yang mempengaruhi.
Misalnya, faktor geografis dengan wilayah yang beriklim tropis menjadikan penyakit ini bersifat endemis.
Sementara itu obat ivermectin dengan dosis tepat dan pengulangan, terbukti efektif dalam mengobati penyakit ini.