TBC Menyerang Saat Kekebalan Tubuh Menurun, Siapa Saja Bisa Kena

Admin

YOGYAKARTA, cendananews.com – Indonesia termasuk delapan negara yang menyumbang 2/3 kasus TBC di seluruh dunia.

Menempati posisi kedua setelah India dengan 845.000 kasus TBC, dengan kematian 98.000 jiwa atau setara dengan 11 kematian per jam.

Berdasarkan WHO Global TB Report 2020, salah satu faktor risiko tertinggi penyebab penyakit TBC adalah kurang gizi.

Karena itu, TBC dan stunting menjadi hal yang tidak terpisahkan. Dan, momentum Hari TBC Sedunia menjadi penting di tengah masih tingginya angka stunting di Indonesia.

Hari TBC Sedunia atau Hari Tuberkulosis Sedunia, tahun 2022 ini mengangkat tema ‘Invest to End TB. Save Lives.’

Tema tersebut menyiratkan pesan adanya kebutuhan mendesak dalam menginvestasikan sumber daya. Ini demi meningkatkan perjuangan dan mengakhiri tuberkulosis.

Hal tersebut juga menjadi penting, mengingat pandemi Covid-19 yang bisa membahayakan kemajuan End TB.

Serta mematikan akses yang adil dalam pencegahan dan perawatan.

Semakin banyak investasi, semakin bisa menyelamatkan jutaan nyawa hingga mempercepat mengakhiri epidemi tuberkulosis.

Penetapan Hari Tuberkulosis Sedunia sejak 24 Maret 1882 merupakan upaya edukasi tentang bahaya dari penyakit tersebut.

Juga merupakan harapan terbentuknya kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap TBC.

Sehingga, angka penularan dan kematiannya bisa menurun.

Hari Tuberkulosis Sedunia adalah kesempatan untuk fokus pada orang-orang yang terkena penyakit ini.

Dan, menyerukan tindakan untuk mengakhiri penderitaan dan kematian TBC. Terutama di tengah krisis Covid-19 yang sedang berlangsung.

Apalagi, penyakit TBC mudah menyerang bila sistem kekebalan tubuh sedang menurun.

Lihat juga...