Ustadz Umar Said : Pernyataan Pendeta Saifuddin Ibrahim Dapat Picu Konflik
Cendana News, Yogyakarta – Ustadz Umar Said, salah satu tokoh umat Muslim di Yogyakarta mengharapkan sejumlah pihak menahan diri, untuk senantiasa menjaga sikap serta tidak mudah membuat pernyataan yang dapat menimbulkan konflik antar pemeluk agama lain.
Hal tersebut diungkapkan ustadz Umar Said, dalam kegiatan pengajian rutin di markas Front Jihad Islam (FJI) DIY, Bantul, Yogyakarta belum lama ini.
Ustadz Umar Said menyayangkan adanya pernyataan seorang pendeta, Saifuddin Ibrahim belakangan ini, yang meminta Menteri Agama menghapus 300 ayat di Al-Qur’an karena dianggap menjadi pemicu radikalisme.
Menurut Umar Said, pernyataan semacam ini dinilai akan dapat memicu konflik antar umat beragama, sehingga semestinya harus dihindari. Apalagi dilakukan oleh seorang pemuka agama tertentu.
“Kalau ingin (kitab suci) dihapus ya biar dia hapus ayat-ayat dari agama dia aja. Jangan minta ayat Quran (kitab suci agama lain) dihapus. Itu ya jelas tidak boleh,” ujarnya.
Umar Said sendiri mengajak seluruh umat muslim di Yogyakarta untuk senantiasa melakukan kebaikan serta mencegah segala perbuatan dosa menjelang bulan suci Ramadhan yang akan tiba dalam waktu dekat ini.
Dalam kesempatan itu juga berharap bulan Ramadhan 1443 H ini akan lebih semarak dengan kegiatan keagamaan, mengingat pemerintah telah melonggarkan ketentuan aktivitas peribadatan di tempat ibadah, seiring semakin menurunnya kasus Covid-19 di masa pandemi.
“Kita menyambut baik acara pengajian semacam ini. Karena selain dapat menjadi ajang silaturahmi, juga berisi kajian agama yang mengajak pada kebaikan kepada sesama,” katanya.
Pengajian ini sendiri, digelar FJI DIY bekerjasama dengan Direktorat Intelejen dan Keamanan (Dit Intelkam) Polda DIY. Selain untuk mewujudkan sinergitas antar semua kalangan, melalui kegiatan ini stabilitas khamtibmas di wilayah DIY bisa terjaga, terlebih menjelang bulan suci Ramadhan.