Gubernur Kalbar : Kejujuran Faktor Pertama Kemajuan Suatu Negara
PONTIANAK, Cendana News – Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H.,M.Hum mengaku bahagia umat muslim Indonesia kembali dapat melaksanakan Shalat Tarawih berjamah berharap setelah 2 tahun sempat terjadi pembatasan-pembatasan.
“Semoga kehidupan kita bisa kembali normal seperti sedia kala dan pandemi COVID-19 segera berlalu. Aamiin,” kata H. Sutarmidji saat menyampaikan Kuliah Tujuh Menit (Kultum) sesaat sebelum shalat tarawih dilaksanakan, Sabtu (2/4/2022).
Gubernur menyebutkan, jumlah umat Islam di Kalimantan Barat sebanyak 60,02 persen dari total populasi. Dengan jumlah tersebut, peningkatan sumber daya manusia harus terus dipacu. Kedepan nanti, persaingan ada pada sumber daya manusia.
“Tolak ukur sebuah negara dikatakan maju adalah masyarakat yang sejahtera,” tegas Gubernur seperti termuat dalam laman resmi Pemprov Kalbar.
Saat ini negara maju telah mempraktikkan nilai-nilai Islam, yakni kejujuran, disiplin, pengaruh lingkungan orang terdekat, serta kemampuan individu (skill). Maka dari itu, umat Islam harus bisa mengimplementasikan nilai-nilai keIslaman yang ada di Al Quran dan Hadist.
“Kecerdasan tidak menjadi tolak ukur kemajuan suatu negara. Saat ini kejujuran merupakan faktor pertama dalam kemajuan suatu negara,” sebutnya
Kedua, sebutnya, disiplin, orang islam harus disiplin. Waktu shalat sudah ditentukan, harus tepat waktu, bahkan gerakannya pun diatur. Ketiga, lingkungan orang – orang terdekat, yakni istri/suami, anak, keluarga, tetangga, dan lain lain. Terakhir, kemampuan/skill.
“Itulah yang harus disosialisasikan kepada masyarakat agar bisa maju, tenteram, dan memiliki daya saing dengan negara lain,” pinta H. Sutarmidji.