Ketupat Pulen dan Gurih, Kunci Utama di Proses Perebusan
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG, Cendana News – Ketupat dan opor ayam menjadi menu spesial di hari Lebaran Idulfitri.
Di banyak daerah di Indonesia, ketupat dan opor ayam lebih familiar sebagai menu spesial di hari raya Lebaran.
Namun di Lampung Selatan, menu ketupat lauk opor ayam ini juga menjadi pilihan menu makan sahur dan berbuka puasa Ramadhan.
Rahayu, warga desa Hatta, kecamatan Bakauheni, ketupat menjadi cara praktis untuk menu berbuka dan sahur.
“Sebagai pelengkap lauk, saya memasak opor ayam untuk menambah kelezatan,” kata Rahayu di rumahnya, Sabtu (23/4/2022).
Menurut Rahayu, membuat ketupat butuh kesabaran. Karena durasi pemasakan mencapai tiga-empat jam agar ketupat pulen dan enak.
“Proses perebusan ini kunci agar ketupat bisa pulen dan enak,” katanya.
Adapun cara membuatnya, mulai dari mengisi selongsong atau kulit ketupat dengan beras sebanyak sepertiga dari volume.
Kalau terlalu banyak, ketupat menjadi kurang padat dan terlalu sedikit. Bahkan, bisa lembek.
Selongsong ketupat yang sudah terisi beras kemudian direbus. Karena butuh waktu lama, Rahayu menggunakan tungku kayu bakar.
Lamanya durasi perebusan ketupat itu karena beras masih dalam kondisi mentah.
Sementara untuk menambah rasa gurih ketupat, dia menambahkan garam dan penyedap rasa dalam air rebusannya.
“Setelah matang, ketupat digantung agar airnya menetes dan menghindari cepat basi,” kata Rahayu.
Menurutnya, ketupat yang sudah matang bisa bertahan beberapa hari dengan cara penyimpanan yang baik. Misalnya, di lemari pendingin.
“Kemudian, bisa dihangatkan lagi dengan alat penanak nasi saat akan dihidangkan,” katanya.
Ketupat yang pulen dan gurih, akan semakin terasa lezat dengan lauk opor ayam.