Sempat Melonjak Tinggi, Kasus DB di Kota Semarang Kini Mulai Turun
Editor: Koko Triarko
SEMARANG, Cendana News – Sempat mengalami lonjakan kasus pada Januari 2022, Dinas Kesehatan (Dinkes) Semarang Kota kini mencatat terjadinya penurunan jumlah kasus Demam Berdarah (DB) secara signifikan.
Tren penurunan ini terlihat dari jumlah kasus DB pada bulan Januari yang mencapai100 kasus. Kemudian pada Febuari sebanyak 90 kasus, dan pada bulan Maret ini turun cukup signifikan menjadi hanya 22 kasus.
Kepala Dinkes Kota Semarang M Abdul Hakam, mengatakan sebaran kasus DB tertinggi berada di Kecamatan Banyumanik dan Tembalang.
Pihaknya mengaku terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kejadian DB.
Salah satunya dengan penyediaan tenaga epidemiologi di seluruh Puskesmas, peningkatan kapasitas kepada GASURKES (Petugas Surveilans Kesehatan). Dan, meningkatkan program SICENTIK (siswa cari jentik) dan Satu Rumah Satu Jumantik.
“Termasuk bekerja sama lintas sektor untuk mengadakan PJN (Pemantauan Jentik Nyamuk) secara serentak setiap hari Jumat,” katanya dikutip dari laman semarangkota, Senin (4/4/2022).
Selain itu, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk hidup sehat dengan membersihkan lingkungan sekitar tempat tinggal.
“Angka merah untuk sebaran DB memang berada di Semarang bagian atas. Ada kematian akibat DB, tapi angkanya tidak banyak. Kasusnya cenderung turun tiap bulannya,” jelasnya.
Saat ini Dinkes Kota Semarang juga telah melakukan inovasi dengan membuat sistem terintegrasi. Yakni, TUNGGAL DARA (Bersatu Tanggulangi Demam Berdarah).
TUNGGAL DARA merupakan sistem informasi lintas sektor yang menjadi solusi untuk penanganan DB. Terintegrasi dengan melakukan pelaporan dan analisa, penyebarluasan informasi secara online kepada petugas, dan pemangku kepentingan dan masyarakat.