Terkait Minyak Goreng, Rizal Ramli Pernah Ingatkan Pengusaha Jangan Rakus Berlebihan

JAKARTA, Cendana News – Begawan Ekonomi Rizal Ramli (RR) menyayangkan sikap pemerintah yang tidak dapat menyelesaikan permasalahan minyak gorang, yang merupakan barang berimbang.

Ia menegaskan, barang abundance atau barang berimbang itu penyelesaiannya mudah. Karena, Indonesia sebagai eksportir CPO terbesar di dunia dan pemilik lahan sawit yang luas.

“Tahun 2000, pernah juga kejadian harga CPO dunia naik lebih dari 100 persen. Para pengusaha saat itu, mengambil jatah dalam negeri untuk diekspor. Hingga harga dalam negeri menjadi tinggi. Caranya mudah saja, saya panggil mereka dan saya beri tiga pesan ke mereka,” kata RR saat berkunjung ke Pasar Kramat Jati, Jumat (1/4/2022)

Pesan pertama, kata RR adalah jangan beli berlebihan, jangan rakus berlebihan.

“Sudah untung di pasar ekspor, jatah dalam negeri masih saja dijual keluar,” ucapnya.

Pesan kedua, adalah jangan jadi kacang lupa kulitnya.

“Mereka tanam sawit di tanah negara, yang sebetulnya milik rakyat. Lalu saat nanam sawit dikasih kredit bunga murah, 2 persen setahun. Bandingkan dengan UKM yang 12 persen,” ucapnya lagi.

Pesan ketiga, saat itu RR meminta dalam waktu kurang dari satu bulan, harga minyak goreng sudah turun, normal. Jika tidak, akan ada pemeriksaan pajak pada perusahaan mereka semua.

“Pajak mereka sudah pasti tidak beres semua. Hasilnya, kurang dari tiga minggu, harga sudah turun lagi,” ungkapnya.

RR menyatakan keheranannya pada pemerintah saat ini yang tak mampu menyelesaikan barang abundance dalam waktu singkat. [ME/Ranny]

Lihat juga...