Titik Kumpul Produk Pertanian Solusi Rendahnya Harga Jual

Admin

YOGYAKARTA, Cendana News – Sejumlah petani masih menghadapi rendahnya harga jual hasil panen dan terpaksa harus merugi.

Kerugian akibat rendahnya harga hasil panen, baik padi maupun sayuran seringkali menghantui para petani.

Selain karena momentum panen yang bersamaan, rendahnya harga jual hasil panen juga acapkali karena adanya produk pertanian impor.

Sehingga selain masalah budidaya, petani juga masih harus menghadapai masalah pemasaran.

Terkait aspek pemasaran hasil panen, berbagai kendala antara lain adalah sifat produk pertanian yang memang mudah rusak.

Kemudian, volumenya yang berat dan memerlukan banyak tempat. Sehingga hal itu membuat petani dengan modal kecil cenderung ingin cepat menjualnya. Bahkan, ketika harga sedang anjlok atau memang menyerah kepada tengkulak.

Demikian kata Maniso, pengelola pasar lelang di titik kumpul sayur Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi (PPHPM ) Bunder, Kalurahan Purwabinangun, Pakem, Sleman, dikutip dari laman distansleman, Senin (4/4/2022).

Menurut Maniso, titik kumpul produk pertanian dengan konsep kemitraan bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi rendahnya harga jual hasil panen.

Hal tersebut seperti yang dilakukan oleh PPHPM, yang kini sudah memiliki 14 titik kumpul tersebar di wilayah Kabupaten Sleman.

Maniso mengatakan, sayuran yang telah terkumpul di titik kumpul diangkut ke pasar lelang hortikultura di Bunder Purwabinangun setiap sore. Lalu, dilakukan proses grading atau sortir berdasarkan kualitas.

Harga dibuka pada jam 15.00 WIB dengan mengumpulkan informasi harga tertinggi yang ada di pasar Gamping, Muntilan, dan pasar lain di wilayah Yogyakarta.

Lihat juga...