Toko Ganja di Laweyan Kota Solo Berubah Jadi Mushola
Admin
SOLO, Cendana News – Tidak banyak yang tahu, Langgar (mushola) Merdeka di Kampung Laweyan, Kota Solo semula adalah toko candu jenis ganja milik orang Tionghoa.
Langgar Merdeka berada di jalan Dr Radjiman, Laweyan, Kota Solo. Bangunannya model lama, karena berdiri sejak zaman kolonial Belanda.
Mushola berlantai dua ini merupakan salah satu ikon penanda Kampung Batik Laweyan. Dan, menjadi salah satu destinasi wisata religi.
Namun tidak banyak yang tahu, jika ternyata Langgar Merdeka itu semula adalah sebuah toko candu jenis ganja.
Mengutip laman surakarta.go.id, Langgar Merdeka merupakan bekas bangunan toko milik warga keturunan Tionghoa.
Berdiri di atas lahan seluas 179 meterpersegi, toko ini mulai ada sejak tahun 1877. Perkiraan tersebut berdasarkan tulisan angka ‘7-7.1877’ yang ada pada salah satu dinding luar bangunan.
Saat itu, sang pemilik menggunakannya sebagai toko yang menjual candu sebagai pengobatan. Salah satunya, ganja.
Seiring berjalannya waktu, toko ini lambat laun mengalami penurunan omzet hingga pada akhirnya bangkrut.
Kemudian seorang muslim kaya bernama H Imam Mashadi membelinya. Tentu saja, bangunan itu tidak lagi menjadi toko candu. Sebaliknya, Imam Mashadi mengubahnya menjadi mushola kecil atau Langgar.
Renovasi bekas toko candu tersebut diduga tidak terlampau mengubah bentuk aslinya. Meskipun bangunan bekas toko tersebut oleh Imam Mashadi dibuat menjadi dua lantai.
Imam Mashadi sengaja membuatnya menjadi dua lantai, karena lantai bawah tetap sebagai toko. Hal tersebut agar pengelola Langgar bisa mencari nafkah dengan berjualan sekaligus merawatnya.
Adapun renovasi toko candu mulai berlangsung pada tahun 1942 dan selesai pada 1946.