Di Rumah Farah

CERPEN YULPUTRA NOPRIZAL

Hari itu hari Kamis, hari pasar di kampungku. Aku dan Farah pergi ke pasar. Sampai di depan orang menjual pakaian, Farah berhenti. Lantas, dia ngobrol secara akrab dengan penjual pakaian tersebut.

Aku disuruhnya menunggu. Terserah, mau menunggu di mana. Aku pun memutuskan menunggu di tempat orang jual es cendol. Duduk di sana dengan memesan es cendol sambil menghisap rokok. Dari tempat aku duduk memang terlihat sudut lapak pakaian tempat Farah mengobrol.

Sudah hampir sejam aku menunggu. Aku bosan. Aku beranjak dari tempat orang jual es cendol setelah membayarnya. Aku menuju tempat Farah mengobrol tadi. Mereka mengobrol berhadap-hadapan. Laki-laki penjual pakaian itu duduk, sedangkan Farah berdiri saja. Asyik benar mereka mengobrol.

Tiba-tiba terbersit rasa cemburu di hatiku. Aku panggil Farah dan ia menengok ke arahku. Aku dekati teman mengobrolnya itu. Aku genggam leher bajunya dan kumaki dia.

“Kamu siapanya Farah,” katanya setelah lama diam.

Lantas dia mendorong tubuhku yang dengan mudahnya terhuyung.

“Kamu siapanya Farah,” dia mengulangi lagi.

Aku berdiri dan lari dari tempat Farah mengobrol itu.
***

Lebih dari seminggu aku tak main ke rumah Farah. Rasa kangen menyelimuti dadaku. Bagaimana aku menjelaskan peristiwa di pasar hari itu kepada Farah. Ketika secara tiba-tiba kugenggam leher baju kawan ngobrol Farah.

Kuketahui kemudian, lelaki yang kutarik leher bajunya itu adalah mantan Farah. Dia pernah jadi pacar Farah sewaktu SMA.

Mulai juga aku memikirkan langkah berikutnya. Bagaimana kalau aku main lagi ke rumah Farah. Tentu kali ini dengan lembaran baru. Kutembak Farah, menjadikan ia pacarku.

Lihat juga...