Ibu Tien Soeharto Penggagas Berdirinya Perpustakaan Nasional RI
Editor: Koko Triarko
JAKARTA, Cendana News – Setiap tanggal 17 Mei diperingati sebagai hari Perpustakaan Nasional dan Hari Buku Nasional. Peringatan ini bertepatan dengan pencanangan pendirian Perpustakaan Nasional RI pada 17 Mei 1980.
Hal itu sebagai perwujudan sekaligus pengembangan sistem perpustakaan secara nasional dan menyeluruh.
Meski pencanangan resminya pada 1980, namun integrasi keseluruhan secara fisik Perpusnas baru bisa mulai Januari 1981.
Gedung Perpusnas sebelumnya masih berlokasi di tiga tempat terpisah, yaitu di Jalan Merdeka Barat 12 (Museum Nasional), Jalan Merdeka Selatan 11 (Perpustakaan SPS), dan Jalan Imam Bonjol 1 (Museum Naskah Proklamasi).
Realisasi penggabungan kompleks Gedung Perpusnas di kawasan Jalan Salemba Raya baru bisa dilakukan pada tahun 1985 atas prakarsa Ibu Negara Tien Soeharto.
Kompleks Perpustakaan Nasional dengan bangunan berlantai 9 itu kemudian dibuka resmi oleh Presiden Soeharto dan Ibu Tien padal 11 Maret 1989.
Saat ini, Perpusnas yang berpusat di Jalan Salemba Raya telah memiliki cabang baru di Jalan Merdeka Selatan.
Dengan gedung megah 24 lantai dan menjadi perpustakaan tertinggi di dunia.
Keberadaan Perpusnas RI yang ada saat ini tak bisa lepas dari peranan Ibu Negara Tien Soeharto. Dialah yang memiliki gagasan pertama untuk mewujudkan sebuah gedung perpustakaan nasional dalam satu atap.
Penulis buku sekaligus pegiat Yayasan Harapan Kita, Thowaf Zuharon, mengatakan munculnya kesadaran Ibu Negara Tien Soeharto atas pentingnya buku dalam membangun pondasi kecerdasan dan peradaban bangsa pertama kali muncul pada Oktober 1968.
Ketika itu, Ibu Negara Tien Soeharto membaca berita di sebuah surat kabar mengenai penyelenggaraan pameran surat kabar langka di Perpustakaan Museum Pusat.