Ibu Tien Soeharto Penggagas Berdirinya Perpustakaan Nasional RI
Editor: Koko Triarko
Secara kebetulan, nama penanggungjawab penyelenggara pameran tersebut adalah Mastini Hardjoprakoso.
Dia adalah sahabat Ibu Tien Soeharto ketika masa remaja di Puri Mangkunegaran.
Saat itu, Mastini sebagai Kepala Perpustakaan Museum Pusat berupaya mempromosikan pentingnya perpustakaan kepada masyarakat.
Ketika Ibu Tien Soeharto berkunjung ke Museum Pusat pada 8 Oktober 1968, Ibu Tien banyak mendapat penjelasan tentang keterbatasan dan permasalahan yang dihadapi lembaga tersebut.
Ibu Tien juga menyaksikan ruangan besar nan lembap yang penuh segala macam terbitan dan dokumen-dokumen lama.
Ketika menyaksikan dokumen-dokumen yang sangat besar nilai dan besar pula manfaatnya untuk pembangunan bangsa di masa depan itu, Ibu Tien mulai gelisah.
lbu Tien pun melakukan persuasi kepada Pak Harto sebagai Presiden Indonesia. Dan, kembali mendatangi Mastini bersama Presiden Soeharto.
Strategi lbu Tien mengajak Pak Harto berkunjung ke Perpustakaan, akhirnya membuahkan hasil.
Pak Harto merestui gagasan istrinya untuk membangun gedung Perpustakaan Nasional.
Para pengurus Yayasan Harapan Kita pun secara bulat mendukungnya.
Namun, jalan untuk mewujudkan perpustakaan nasional tersebut cukup terjal dan berliku.
Karena berbagai hal, sejak disetujui oleh pengurus YHK pada tahun 1971, realisasinya baru dimulai pada tahun 1985.
Selain soal dana yang cukup besar, lbu Tien juga menginginkan perpustakaan tersebut berada di tempat yang strategis.
Sementara untuk itu butuh Iahan tidak kurang dari 1 hektare.
Namun, lbu Tien mendapatkan solusi ketika melintasi Jalan Salemba Raya. Dan, melihat sebuah gedung tua dengan halaman yang Iuas.