Ini Sejarah Hari Lanjut Usia Nasional yang Dicanangkan Soeharto
Editor: Koko Triarko
YOGYAKARTA, Cendana News – Hari ini, tepat 26 tahun silam Presiden ke-2 RI HM Soeharto menetapkan tanggal 29 Mei sebagai Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN).
Sejak itu setiap tahunnya masyarakat Indonesia mengenal dan memperingati Hari Lanjut Usia Nasional pada tanggal 29 Mei.
Presiden Soeharto mencanangkan HLUN pada 29 Mei 1996 silam.
Bersamaan dengan peresmian Unit Rehabilitasi Sosial Lansia (URSL) Pucang Gading, Semarang, Jawa Tengah.
HLUN merupakan apresiasi sekaligus penghargaan negara atas semangat dan peran penting para lanjut usia.
Peran lansia dalam mempertahankan kemerdekaan, dan mengisi pembangunan dan memajukan bangsa.
Penetapan tanggal 29 Mei sebagai HLUN juga dilakukan untuk menghormati jasa Dr KRT Radjiman Wediodiningrat.
Pada usia lanjut 66 tahun, Dr KRT Radjiman Wediodiningrat mampu memimpin sidang pertama Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) di Jakarta pada 29 Mei 1945.
Sidang tersebut membahas bahan-bahan konstitusi dan rancangan blueprint Dasar Negara Indonesia.
Peran penting Dr KRT Radjiman Wediodiningrat itu tak jauh berbeda dengan peran penting Presiden Soeharto sendiri.
Pada usia sekitar 77 tahun, Soeharto masih mengemban tugas memimpin bangsa dan negara sebagai Presiden RI.
Soeharto yang lahir pada 8 Juni 1921, bahkan wafat di usia 87 tahun, tepatnya pada 27 Januari 2008.
Usia hidup Soeharto jauh di atas angka harapan hidup rata-rata penduduk Indonesia pada tahun 2021, yaitu 73 tahun.
Hal tersebut menjadi bukti semangat dan komitmen Soeharto yang senantiasa menjaga pola hidup sehat semasa hidupnya.
Soeharto semasa hidupnya gemar mengkonsumsi makanan sehat seperti sayur lodeh, tiwul, dan ikan bilih.