Jembatan Legendaris Era Soeharto 4: Mahakam I Gunakan Baja Lokal
Editor: Koko Triarko
YOGYAKARTA, Cendana News – Jembatan Mahakam I atau Jembatan Mahkota I, berada di atas Sungai Mahakam Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Jembatan ini memiliki panjang 400 meter, lebar 10 meter dan tinggi sekitar 5 meter di atas permukaan aspal.
Pembangunan jembatan ini mulai direncanakan sejak 13 April 1982. Dan, pembangunannya mulai 6 Oktober 1983. Kemudian, Presiden Soeharto meresmikannya pada 2 Agustus 1986.
Jembatan Mahakam memiliki struktur yang terbagi menjadi enam bentang dan ditopang lima pilar.
Bentang paling panjang, yakni 100 meter berdiri di pilar ketiga dan keempat. Sementara bentang lainnya masing-masing sepanjang 60 meter.
Konstruksi jembatan adalah rangka baja dengan sistem Hollandia Kloos dari Belanda.
Meskipun menggunakan produksi baja dalam negeri alias baja lokal, konstruksi jembatan ini memakai desain dari Belanda.
Hollandia Kloos merupakan konstruksi ketiga terbanyak yang dipakai jembatan-jembatan di Indonesia saat itu. Memiliki kelebihan dalam kekuatan topang bentang yang lebih panjang hingga 105 meter.
Kemampuannya 175 persen lebih panjang dibanding jembatan rangka baja jenis yang lain.
Biaya perawatan juga rendah, karena semua komponen baja melewati proses galvanis, dan dicelup ke logam panas agar tidak mudah berkarat.
Rangka baja Hollandia Kloos berupa barisan segitiga sama kaki, berada di sisi kiri dan kanan lorong jembatan.
Jarak antara kaki-kaki segitiga adalah 10 meter dengan ketinggian 10,5 meter, termasuk kolong Jembatan Mahakam setinggi 2 meter.
Susunan 80 rangka segitiga merupakan tulang utama keenam bentang. Barisan itu disatukan oleh tulang baja di bagian atas dan bawah segitiga.