Pertempuran Dahsyat Soeharto, dari Zaman Belanda Hingga PKI 1965

Editor: Koko Triarko

YOGYAKARTA, Cendana News – Sebelum menjabat sebagai Presiden RI, Soeharto dikenal sebagai pejuang kemerdekaan dan pemimpin militer yang andal.

Sebagai pejuang dan pemimpin militer, Soeharto tentu saja pernah terlibat dalam berbagai pertempuran dahsyat.

Berbagai pertempuran bersejarah mulai sejak era perang kemerdekaan, hingga sejumlah operasi militer skala besar pascakemerdekaan RI.

Berkat keberanian dan kepiawaiannya berperang dan menyusun strategi militer, Soeharto berhasil menorehkan prestasi cemerlang.

Tamat sekolah militer sebagai lulusan terbaik di usia 19 tahun, Soeharto muda mengawali kariernya sebagai tentara KNIL dan PETA.

Setelah bergabung dengan TKR, kariernya melesat hingga menjadi Panglima Kostrad. Pada usia 44 tahun, Soeharto berpangkat Mayor Jenderal.

Berikut ini lima pertempuran dahsyat yang dilakukan  Soeharto;

Pertempuran Palagan Ambarawa

Pertempuran Amabarawa atau Palagan Ambarawa merupakan peristiwa perlawanan rakyat Indonesia terhadap tentara Sekutu dan NICA di Ambarawa.

Lokasinya sebelah selatan Semarang, Jawa Tengah, pada periode 20 Oktober – 15 Desember 1945.

Dalam perang ini, Soeharto muda masih berusia 24 tahun . Ia membawahi pasukan Batalyon X Divisi IX/Yogyakarta.

Saat itu, Soeharto yang tergabung bersama pasukan kesatuan dari batalyon lain berperang di bawah komando Komandan TKR Divisi V/Banyumas, Kolonel Soedirman. Dan, Letkol Gatot Soebroto dari Divisi V/Purwokerto.

Misi pertempuran ini adalah mengusir tentara Sekutu dan NICA yang mendarat dari Semarang, untuk menguasai kembali kota Magelang dan Ambarawa.

Saat itu, sebelumnya pasukan RI yang pimpinan Letkol Isdiman telah terdesak dan gugur di medan pertempuran.

Membalas hal itu, pasukan pejuang RI melancarkan serangan balik. Kolonel Soedirman langsung memimpin serangan menggunakan taktik gelar supit urang, atau pengepungan rangkap dari kedua sisi sehingga musuh terkurung.

Setelah pertempuran dahsyat selama berhari-hari, pada tanggal 15 Desember 1945 pasukan RI berhasil merebut kembali Ambarawa.

Tentara Sekutu dipaksa mundur kembali ke Semarang.

Untuk mengabadikan kemenangan pertempuran ini, didirikan Monumen Palagan Ambarawa.

Dan, hari tersebut diperingati sebagai Hari Jadi TNI Angkatan Darat atau Hari Juang Kartika.

Lihat juga...