Riset: Gangguan Mental Berkembang Sejak Masa Kanak-kanak

Admin

JAKARTA, Cendana News – Penelitian menunjukkan sebagian besar gangguan mental berkembang pada masa kanak-kanak dan remaja sebelum usia 25 tahun.

Seperempat dari jumlah tahun yang hilang karena kecacatan atau penyakit karena gangguan mental juga terjadi pada masa remaja. Demikian pula dengan penyalahgunaan zat terlarang.

Menurut penelitian pula, sepertiga dari populasi dunia terdiri dari anak-anak dan remaja.

Masa kanak-kanak dan remaja adalah tahun-tahun dasar dan ideal untuk periode pertumbuhan, pembelajaran, dan penjelajahan tanpa beban.

Namun, banyak anak dan remaja di seluruh dunia mengalami trauma dan krisis.

Dan, pengalaman buruk yang berdampak pada kesehatan mental dan fisik seumur hidup.

Adverse Childhood Experiences (ACEs) atau Pengalaman Masa Kecil yang Merugikan juga merupakan faktor yang berperan dalam perkembangan gangguan mental pada usia dewasa.

Efek samping tidak langsung dari hal ini adalah beban ekonomi yang membengkak.

Terutama di bidang pemanfaatan layanan kesehatan dan hilangnya produktivitas.

Presiden IACAPAP, Association Professor Daniel Fung, mengatakan studi pada orang dewasa dengan penyakit mental dan fisik, juga menunjukkan pengalaman masa kecil yang merugikan bisa menimbulkan efek jangka panjang.

Dia mengatakan, sebagian besar pemerintah selalu menekankan pada orang dewasa.

Baik dalam penyusunan anggaran keuangan maupun pengembangan kebijakan.

Dia berharap untuk mengubah hal itu dengan adanya Hari Kesehatan Mental Bayi, Anak, dan Remaja Sedunia.

“Dengan meninjau kembali prioritas kita dan memiliki alasan yang tepat untuk merencanakan masa depan kita,” katanya dalam rilis, Selasa (17/5/2022).

Lihat juga...