WHO Akui Jasa Presiden Soeharto dalam Membangun Kesehatan
Harus Ditingkatkan
Namun Kepala Negara mengingatkan, walaupun telah banyak kemajuan yang dicapai di bidang pembangunan kesehatan, perjuangan di bidang ini masih harus terus ditingkatkan lagi. “Tantangan yang kita hadapi tidaklah bertambah ringan. Mobilitas dan urbanisasi penduduk akan makin meningkat. Sikap, perilaku dan pola penyakit cenderung berubah. Semuanya itu jelas harus makin kita perhitungkan dalam upaya pembangunan kesehatan,” tegasnya.
Selain itu, Indonesia juga masih harus menghadapi hal-hal lain yang merugikan kesehatan masyarakat, seperti dinamika kehidupan yang dapat meningkatkan stres, kebiasaan merokok, minum alkohol, penyalah-gunaan obat, pencemaran dan perusakan alam yang sulit dikendalikan. Sementara itu penggunaan alat kedokteran canggih yang mengakibatkan tingginya biaya pelayanan kesehatan juga merupakan tantangan baru yang harus diatasi.
Untuk melaksanakan petunjuk GBHN, tekan Presiden Soeharto, pembangunan kesehatan harus lebih diarahkan pada masyarakat di daerah terpencil dari daerah kumuh perkotaan yang belurn menikmati pelayanan kesehatan yang memadai. Bersamaan dengan itu harus terus diperbaiki mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat. “Dalam hal ini kita harus meningkatkan lagi kemampuan teknis dan kemampuan manajemen tenaga-tenaga kesehatan di semua tingkatan,” katanya.
Diingatkan pula, sama halnya dengan semua bidang pembangunan yang lain, masyarakat jelas, harus ikut serta mengambil bagian yang aktif dalam pembangunan kesehatan.“Ikut sertanya masyarakat sangat besar manfaatnya terutama untuk makin menyebarluaskan kesadaran dan perilaku hidup sehat di kalangan masyarakat sendiri,” demikian Presiden Soeharto.
Menteri Kesehatan dr Adhyatma melaporkan, raker Depkes diselenggarakan untuk membahas berbagai kebijaksanaan dan langkah yang perlu disiapkan dalam pembangunan kesehatan di tahun mendatang. Masalah yang akan dibahas raker yang akan diselenggarakan di Ciloto ini antara lain menyangkut pendayagunaan tenaga kesehatan, penempatan dokter sebagai pegawai tidak tetap. Juga dibahas persiapan penyempumaan rumah sakit umum pemerintah sebagai lembaga swadana, dan upaya lebih memasyarakatkan obat generik serta peningkatan pelayanan di daerah terpencil dan kawasan kumuh perkotaan.