3 Juli 1946, Soeharto Gagalkan Kudeta Pertama dalam Sejarah RI
JAKARTA, Cendanan News – Banyak yang tidak tahu, pada tanggal 3 Juli 1946 Soeharto sudah ambil peran penting dalam perjalanan bangsa.
Pemuda yang baru saja turun ke medan laga melucuti tentara Jepang itu menyelamatkan Presiden Soekarno dari upaya kudeta.
Kisah ini muncul secara samar dalam memoar buku Presiden Soeharto berjudul ‘Soeharto, Pikiran dan Tindakan Saya’, sub judul ‘Ada yang Mau Ngapusi Saya’.
Peristiwa itu kemudian dikupas lebih mendalam di Bab 3 buku berjudul ‘Presiden Soeharto dan Visi Kenusantaraan’ sub judul ‘Penyelamatan Kudeta Pertama’.
Anda bisa mendapatkan buku ini dalam berbagai platform marketplace di Gunsa Bookstore.
Kisahnya begini…
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaan. Soekarno-Hatta sebagai Presiden-Wapres.
Belanda dengan membonceng sekutu hendak mencengkeram kembali tanah jajahannya di Indonesia.
Ruang gerak para pejuang Republik menjadi sempit.
Tanggal 4 Januari 1946, Ibu kota pindah ke Yogyakarta. Muncullah apa yang kemudian dikenal sebagai peristiwa 3 Juli. Kejadian tepatnya pada 3 Juli 1946.
Latar belakangnya adalah banyak kelompok tidak sejalan dengan kebijakan kooperatif PM Sjahrir terhadap Kolonialis Belanda.
Kelompok Tan Malaka (Murba) tidak sejalan dengan kebijakan PM Sjahrir itu.
Pada tanggal 23 Juni 1946, Tan Malaka, Subardjo, Iwa Kusuma Sumantri dan Sukarni, ditangkap.
Mereka adalah tokoh kelompok Persatuan Perjuangan, sebuah sumber menyebut mereka sebagai tokoh politik golongan Murba.
Mereka ditangkap dengan tuduhan berencana menculik anggota-anggota kabinet Sjahrir II.
Pada tanggal 28 Juni 1946, Presiden Soekarno mengumumkan keadaan darurat, dan mengambil alih semua kekuasaan pemerintahan.