Bonus Demografi Hasil Sukses Program KB Soeharto
Admin
YOGYAKARTA, Cendana News – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan program Orang Tua Asuh Peduli Stunting (Ortu Penting) di Gunung Kidul, Senin (27/6/2022).
Peluncuran program Ortu Penting tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2022.
Hari Keluarga Nasional pada setiap tanggal 29 Juni ditetapkan oleh Presiden Soeharto.
Adapun peringatan Harganas yang pertama berlangsung di Bandar Lampung pada tahun 1994.
Mengutip laman pemberdayaankulonprogo, sejak penetapan Harganas itu pembangunan berwawasan penduduk dan keluarga menjadi masif.
Keluarga menjadi sentral dari berbagai program pemberdayaan dan pembangunan melalui kegiatan Posyandu, UPPKS, UP2K, kelompok industri dan kerajinan rumah tangga, dan lainnya.
Baca: Cegah Stunting Tidak Harus Beli Makanan Mahal
Di masa pemerintahan Soeharto, Program Keluarga Berencana (KB) bahkan mencapai hasil yang spektakuler.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengakui hal tersebut.
Dinukil dari kanal YouTube BKKBN DIY, Hasto mengatakan keberhasilan KB sejak tahun 1971 membawa proporsi penduduk menjadi bergeser signifikan.
Dia mengatakan, jumlah penduduk usia 0-14 tahun turun drastis, jumlah penduduk produktif usia 15-64 tahun naik siginifikan.
“Dan, membawa kita pada situasi window of opportunity atau celah untuk mendapatkan bonus demografi,” kata Hasto.
Dari keberhasilan pogram KB tersebut, Hasto mengatakan saat ini Indonesia bisa memasuki masa ketika ratio dependency sangat rendah.
Menurutnya, berdasarkan data kependudukan tahun 2020 angka ratio dependency atau angka perbandingan jumlah penduduk produktif dengan tidak produktif sebesar 100:41.