Bukit Soeharto Ponorogo Tingkatkan Kesejahteraan Petani Hutan
Editor: Koko Triarko
PONOROGO, Cendana News – Kepala Desa Badegan, Ponorogo, Jawa Timur, Didik Suyanto mengakui objek wisata Bukit Soeharto telah membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
Menurut Didik Suyanto, dengan adanya objek wisata Bukit Soeharto itu masyarakatnya bisa ikut berjualan atau menjadi pengelola.
“Manfaat Bukit Soeharto sebagai objek wisata ini sangat banyak. Utamanya bagi masyarakat kurang mampu di desa kami,” kata Didik Suyanto.
Dia mengatakan, warga yang semula hanya mengandalkan penghasilan dari tani hutan, kini bisa berdagang atau bekerja.
Dari berdagang itu para petani hutan bisa mendapatkan penghasilan setiap hari.
Sebelumnya, dengan mengandalkan hasil panen dari bertani di hutan hanya bisa memperoleh penghasilan setahun sekali.
“Artinya, dengan adanya Bukit Soeharto ini para petani hutan sekarang bisa memiliki penghasilan rutin,” katanya.
Sebagai perangkat desa, Didik Suyanto pun mengaku pihaknya akan terus berkomitmen mengembangkan pariwisata Bukit Soeharto.
Antara lain, dengan menjadikannya sebagai pusat wahana wisata bertema hutan alami di kabupaten Ponorogo.
Dia mengatakan, bahwa Pemerintah Desa Badegan juga telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, utamanya Perhutani.
Hal tersebut karena lokasi Bukit Soeharto berada di lingkup Perhutani.
“Kita yakin, potensi Bukit Soeharto sebagai objek wisata di perbatasan Jatim-Jateng ini sangat besar,” pungkasnya.
Bukit Soeharto di desa Badegan, Ponorogo, Jawa Timur, semula hanya sebuah bukit biasa di kawasan milik Perhutani.
Pada tahun 1978, Presiden Soeharto mengunjungi bukit ini untuk melakukan penghijauan atau reboisasi.
Untuk mengenang peristiwa itu, masyarakat kemudian membangun prasasti atau Monumen Soeharto.