Hari Lahir Pancasila, Wedomartani Sampaikan Pesan Kebhinekaan

YOGYAKARTA, Cendana News – Hari Lahir Pancasila di Desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman, diperingati dengan menggelar acara seni budaya multi agama.

Peringatan Hari Lahir Pancasila dengan pergelaran acara seni budaya tradisonal merupakan upaya menunjukkan kebhinekaan.

Berbagai pertunjukan seni tradisional setempat pun memeriahkan peringatan Hari Lahir Pancasila yang berlangsung di Pendopo Kalurahan Wedomartani, Selasa (31/5/2022) malam.

Meski sempat molor dari jadwal karena hujan deras dan mati listrik, acara tersebut berlangsung meriah.

Sebuah tarian Bali ‘Topeng Keras’ membuka acara seni budaya peringatan Hari Lahir Pancasila tersebut.

Sang Penari, Putu Sari, mengatakan Tari Topeng Keras menggambarkan seorang kesatriya yang berwibawa, keras dan tegas.

Kemudian, penampilan Paduan Suara Angklung Gereja Kerasulan Baru Wedomartani membawakan lagu-lagu kedaerahan.

Beragam kesenian tradisional mewakili keberagaman etnis dan agama secara bergantian tampil secara maraton.

Desa Wedomartani merupakan desa budaya yang plural. Di desa ini terdapat masyarakat yang menganut beragam agama.

“Bahkan, tempat ibadah pun di sini sangat plural sekali,” kata Mujiborohman, Sag, MA, Kamituwa (Kaus Kesra) Kalurahan Wedomartani di sela cara seni budaya terdebut.

Dia menjelaskan, acara seni budaya memperingati Hari Lahir Pancasila mengambil tema ‘Rahmat Kebhinekaan’.

“Dengan acara ini kami ingin menyampaikan pesan, keberagaman dan perbedaan adalah fitrah yang harus disyukuri,” katanya.

Mujiburohman juga mengatakan, karena perbedaaan dan keberagaman itulah kita bisa menjadi Indonesia.

Sebagai penggambaran keberagaman, gelar seni budaya bertajuk kebhinekaan tersebut juga menampilkan tarian naga barongsai.

Lihat juga...