Perang Rusia Ukraina Berdampak ke Penjualan Kerajinan Bantul
Editor: Koko Triarko
YOGYAKARTA, Cendana News – Perang Rusia dan Ukraina di Eropa Timur sangat berdampak bagi pelaku usaha kerajinan di Inonesia.
Pelaku usaha kerajinan menyebut perang Rusia dan Ukraina membuat aktivitas ekspor kerajinan terhenti.
Mulai bulan Juni 2022, perang Rusia dan Ukraina tersebut membuat perusahaan eksportir tak bisa lagi mengirim produk kerajinan.
Salah seorang produsen kerajinan keranjang dari bahan serat alam di Bantul, Yogyakarta, Subaryanti Ningsih mengatakan hal tersebut.
Dia bahkan mengaku harus merugi akibat perusahaannya menyetop pengiriman kerajinan tas dari bahan pelepah pisang miliknya.
“Mulai bulan Juni ini semua pengiriman kerajinan ke luar negeri distop. Katanya akibat dampak perang Rusia dan Ukraina,” katanya.
Padahal, menurut Subaryanti mayoritas penjualan produk kerajinan keranjang pelepah pisang ini untuk pasar Eropa.
Dia pun terpaksa menanggung rugi karena sudah terlanjur mengorder ratusan bahan mentah untuk kerajinannya.
Sementara pihak perusahaan tak mau membayar jasa pembuatan kerajinan tersebut secara penuh, karena tidak bisa ekpor.
Sebagai salah satu solusi, perusahaan membeli kerajinan yang sudah siap jual dengan harga murah.
Hal itu, karena perusahaan juga tidak bisa mengekspor. Sehingga hanya membelinya sebagai stok.
Selama ini, setiap tiga hari sekali Subaryanti rutin mendapatkan bahan baku pelepah pisang dari perusahaan eksportir.
Dia kemudian memprosesnya menjadi beberapa produk kerajinan, khususnya jenis keranjang.
Pada tiga bulan terakhir sejak Februari hingga Mei, dia mengaku mendapat pesanan sekitar 850 set keranjang pelepah pisang.
Satu set berisi 2-3 pieces keranjang dengan harga 1 set keranjang Rp57 ribu.