Pola Tanam Padi IP 400 Hemat Air, Setahun Bisa Tanam 4 Kali

Admin

JAWA TENGAH, Cendana News – Desa Tegalgondo, Wonosari  Klaten, Jawa Tengah, menjadi pusat pengembangan komoditas padi pola tanam Indeks Pertamanan (IP) 400.

Pengembangan komoditas padi IP 400 merupakan upaya pemerintah memperkuat ketahanan pangan.

Saat ini, lahan pertanaman padi IP 400 di Tegalgondo mencapai 7,1 hektare dan memasuki musim tanama kedua.

Pada musim tanam pertama, produktivitas padi IP 400 dengan varietas Inpari 33 mencapai 6,5 ton per hektare gabah kering giling (GKG).

Sutarmin, Penyuluh Pertanian Desa Tegalgondo mengatakan untuk musim tanam kedua ini akan menggunakan padi varietas PP.

“Umur tanam 45-50 hari dengan target produktivitas 6,9 ton per hektare GKG,” katanya dikutip dari infopublik, Senin (20/6/2022).

Sedangkan pada musim tanam ketiga nanti akan menggunakan padi varietas Srinuk dengan target produktivitas 7,1 ton per hektare GKG.

Adapun pada musim tanam keempat nanti akan menggunakan varietas padi genjah dengan target produktivitas yang sama.

Sutarmin menyampaikan hal itu dalam kunjungan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di lahan pertanaman padi IP 400 di Desa Tegalgondo, Sabtu (18/6).

Mentan mengatakan, bahwa lahan pertamanan padi IP 400 merupakan upaya memperkuat penyediaan pangan pokok beras menghadapi ancaman krisis global.

Mentan meminta untuk menambah luas lahan tanam IP 400 agar lebih efisien.

Menurutnya, dengan lahan lebih luas akan lebih mudah menghitung modal kerja dan alat.

“Karena makin banyak makin efisien dan hasil panen lebih terkonsentrasi,” kata Mentan.

Mentan mengecek lahan padi IP 400 bersama Bupati Klaten Sri Mulyani, dan jajaran eselon 1 Kementerian Pertanian (Kementan).

Lihat juga...