Revitalisasi Bahasa Daerah, Sejumlah Sekolah Islam Modern Ajarkan Bahasa Jawa
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
YOGYAKARTA, Cendana News – Pemerintah melalui Dinas Pendidikannya dan Kebudayaan saat ini tengah melakukan upaya Revitalisasi Bahasa Daerah dalam rangka melindungi dan melestarikan bahasa daerah.
Revitalisasi Bahasa Daerah ini memiliki prinsip dinamis, yaitu berorientasi pada pengembangan dan bukan sekadar memproteksi bahasa.
Selain itu, revitalisasi tersebut juga dilakukan secara adaptif dengan situasi lingkungan sekolah dan masyarakat. Yakni dengan fokus pada penutur muda di tingkat sekolah dasar dan menengah, dan merdeka berkreasi dalam penggunaan bahasanya.
Sebagai aset, sekaligus salah satu kekayaan kultural bangsa, pelestarian bahasa daerah dinilai penting sehingga diharapkan mampu mendorong penutur aktif bahasa daerah di kalangan generasi muda. Dengan begitu kelangsungan hidup bahasa dan sastra daerah dapat terus terjaga.
Menyikapi hal tersebut, sejumlah sekolah di Yogyakarta sendiri berupaya melakukan revitalisasi bahasa daerah, dengan caranya masing-masing. Tak terkecuali sekolah-sekolah modern yang bernafas keIslaman, seperti SD Muhammadiyah MBS Prambanan Sleman Yogyakarta.
Di samping bahasa Inggris dan Arab, sekolah ini bahkan memasukkan bahasa Jawa sebagai program mata pelajaran wajib bagi seluruh siswanya.
“Meski notabene adalah sekolah Islam modern, namun kita tidak melepaskan pendidikan budaya khususnya bahasa Jawa bagi para siswa. Kita bahkan memasukkan bahasa Jawa sebagai program pelajaran wajib di samping bahasa Arab dan Inggris,” ujar Kepala Sekolah SD Muhammadiyah MBS Prambanan, Eko Priyo Agus Nugroho SPdI, di sela acara Wisuda siswa, Sabtu (25/6/2022).
Eko mengakui saat ini pendidikan bahasa daerah seperti bahasa Jawa misalnya, memang sudah mulai banyak ditinggalkan sejumlah sekolah, karena dianggap kuno dan tidak keren. Meski begitu, ia menilai hal ini penting dilakukan sebagai bagian pendidikan karakter dan penguatan akhlak bagi para siswa.