Usaha Tas Bangkrut, Sri Murtinah Buka Warung Kelontong, Modal dari Sini

Editor: Koko Triarko

YOGYAKARTA, Cendana News – Usaha warung kelontong milik Sri Murtinah (40), warga dusun Kaliberot, Argomulyo, Sedayu, Bantul, bisa menghasilkan omzet Rp2 juta sehari.

Omzet penjualan warung kelontong sebesar itu bagi warga dusun seperti Sri Murtinah sudah sangat lumayan.

Terlebih dia mengawali usaha warung kelontongnya setelah usaha sebelumnya bangkrut akibat pandemi Covid-19.

Sri Murtinah bangkit dari keterpurukan itu dengan bantuan modal usaha dari Koperasi Sahabat Damandiri Sejahtera.

Koperasi binaan Yayasan Damandiri di desa Argomulyo tersebut memberinya pinjaman modal usaha bunga ringan tanpa agunan.

“Sejak pertama kali berdiri saya sudah memanfaatkan pinjaman dari Koperasi Sahabat Damandiri Sejahtera,” kata Sri Murtinah.

Mulanya dia menggunakan pinjaman modal dari koperasi sebesar Rp500 ribu hingga Rp1 juta untuk usaha kerajinan tas.

Namun, usaha produksi kerajinan tas itu gulung tikar akibat dampak pandemi Covid-19.

Dia pun kemudian beralih ke usaha lain dengan membuka warung kelontong.

“Kebetulan saya punya lahan kosong di pinggir jalan desa, sehingga bisa dimanfaatkan,” ujar Sri Murtinah.

Lagi-lagi memanfaatkan pinjaman usaha Modal Kita dari Koperasi Sahabat Damandiri Sejahtera, Sri Murtinah merintis usaha lagi.

Selama tiga tahun berturut-turut, dia meminjam modal usaha sebesar Rp5 juta setiap tahunnya.

Dia mengatakan, untuk membuka usaha warung itu membutuhkan modal cukup besar.

Sehingga, dia meminjam modal ke sejumlah lembaga keuangan, termasuk di koperasi.

“Alhamdulillah, sampai sekarang usaha bisa jalan dan pelan-pelan semakin berkembang,” ungkapnya.

Sri Murtinah menjual beragam produk kebutuhan sehari-hari mulai dari sembako, makanan minuman ringan, hingga pom bensin mini.

Lihat juga...