20 Juli 1989, Presiden Soeharto Meresmikan Enam Buah Pabrik Kimia Organik

KAMIS, 20 JULI 1989 Presiden Soeharto meresmikan enam buah pabrik kimia organik pengolah hasil pertanian dalam suatu upacara yang dipusatkan di lokasi PT Indo Acitama Chemical Industry di desa Kemiri, Karanganyar, Jawa Tengah.

Keenam pabrik tersebut adalah milik PT Indo Acitama dan PT Palur Raya di Jawa Tengah, PT Sasa Inti, PT Miwon Indonesia, dan PT Hercules Mas Indonesia di Jawa Timur, serta PT Barito Mumi Sakti Chemical di Kalimantan Selatan.

Pembangunan keenam pabrik ini menelan biaya sebesar Rp78,11 miliar dan US$12,66 juta.

Dengan selesainya pembangunan pabrik-pabrik tersebut berarti Indonesia berhasil menghemat devisa sebesar US$35,20 juta setiap tahun, di samping menghasilkan devisa sebanyak US$8,74 juta per tahun.

Menyambut kehadiran pabrik-pabrik baru ini, Kepala Negara mengatakan bahwa industri nasional kita telah mencapai suatu tahap kemajuan, yang membuka peluang untuk maju lebih cepat lagi di tahun-tahun yang akan datang.

Dikatakan oleh Kepala Negara bahwa dalam mengembangkan sektor industri yang akan menjadi kekuatan penggerak pembangunan dalam era tinggal landas nanti, sekarang kita telah mencapai kemajuan yang pesat.

Dari tahun ke tahun makin banyak pabrik yang berhasil kita bangun; mulai dari yang besar, yang sedang, dan yang kecil. Kita makin banyak membangun industri hulu, industri antara dan industri bilir yang erat kaitannya satu sama lain.

Jumlah industri kita makin banyak dan jenis barang yang kita hasilkan tambah beranekaragam. Barang-barang tersebut mampu bersaing di pasaran dunia.

[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 187-188. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Lihat juga...