BMPS Bekasi Tantang Mahasiswa Buka Data Terkait Anak Terancam Putus Sekolah

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

KOTA BEKASI – Sekretaris Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Bekasi, Ayung Sardy Dauly menyebutkan, aksi berjilid-jilid oleh sejumlah pihak, terkait pelaksanaan PPDB Online 2022, sasaran tembak sudah jelas untuk menjebol kuota sekolah negeri.

“Demo berjilid-jilid membawa isu 9000-an lebih siswa terancam putus sekolah itu sasarannya sudah jelas, untuk menjebol kuota sekolah negeri, agar siswa titipan bisa masuk,” ungkap Ayung dikonfirmasi, Senin (18/7/2022).

Dikatakan, BMPS Kota Bekasi menilai, pelaksanaan PPDB online tahun ini oleh pemerintah jauh lebih baik dari sebelumnya. Hal itu jelasnya, karena dalam penerimaan masih patuh pada aturan Kepwal Kota Bekasi tahun 2022.

Menurutnya sampai saat ini PPDB Online masih taat tentang jumlah siswa per rombongan belajar dan jumlah per sekolah sesuai dengan Keputusan Wali (Kepwal) Kota Bekasi yang telah disepakati bersama.

“Jangan karena ada tekanan, lalu pemerintah melanggar Kepwal yang telah disepakati, terutama terkait jumlah dalam satu ruang belajar seperti SMP 32 siswa, SD 28 dan SM/SMK 36 siswa. Begitu pun jumlah Rombongan belajar tidak ada penambahan,” tegas Ayung.

Jika Pemerintah Kota Bekasi sampai melanggar Kepwal yang telah diterbitkan itu, maka BMPS yang akan memprotes.

Ia membeberkan, data 9000-an lebih siswa tidak tertampung di sekolah negeri dan swasta tersebut diambil dari Ketua PPDB Online yang juga sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi.

Data tersebut imbuhnya telah diprotes oleh BMPS sebelumnya dengan mengatakan bahwa kuota yang diberikan kepada swasta itu sangat sedikit, sementara kemampuan swasta jauh lebih besar.

Lihat juga...