UGM Beberkan Sejumlah Persoalan yang Sebabkan Pupuk Mahal dan Langka
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Mereka tentu akan keberatan jika secara tiba-tiba harus membeli pupuk non subsidi yang sangat mahal, karena harganya lebih dari dua kali lipat harga pupuk bersubsidi.
“Perbaikan kebijakan penyaluran pupuk bersubsidi sebenarnya juga sudah dilakukan tetapi tidak menyelesaikan masalah utamanya. Penggunakan E-RDKK dan kartu tani, masih menyisakan pertanyaan mendasar. Mengapa tetap saja terjadi kekurangan alokasi pupuk bersubsidi,” katanya.
Fakultas Pertanian UGM merekomendasikan adanya perbaikan kebijakan subsidi pupuk terutama bagi pemerintah karena urgensinya untuk perbaikan perencanaan anggaran subsidi yang besar dan bagi para pihak dalam kaitannya dengan perbaikan teknis penyaluran pupuk bersubsidi.
Di tengah persoalan krisis pangan global sekarang ini, menurut Jamhari pemerintah juga perlu melakukan langkah tepat serta perhatian lebih besar bagi pegembangan pertanian dalam meningkatkan produksi pangan.
Bukan hanya soal pupuk namun juga dari penambahan luasan lahan.
“Variabel luas lahan, produksi padi misalnya perlu perluasan lahan. Yang paling cepat itu lahan. Selain itu pupuk juga memberikan kontribusi produksi 0,2 ton per hektar per tahun,” katanya.