Harga Telur Ayam Naik Signifikan, Kata Peternak karena Ini

Editor: Koko Triarko

YOGYAKARTA, Cendana News – Harga telur ayam ras naik signifikan di berbagai daerah hingga di atas Rp30.000  per kilogram.

Di sejumlah daerah, kenaikan harga telur ayam ras bahkan mencapai nilai tertinggi, Rp32.000 per kilogram.

Selain memberatkan para pelaku usaha kuliner, kenaikan harga telur ayam ras ini juga dikeluhkan masyarakat menengah ke bawah.

Apakah sebenarnya yang membuat harga telur ayam ras mengalami kenaikan signifikan?

Menurut peternak ayam petelur di desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Heri Suprapto, ada sejumlah faktor yang membuat harga telur ayam naik signifikan.

Salah satu sebab naiknya harga telur ayam ras itu adalah tingginya permintaan pasar sebagai dampak pencairan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) secara bersamaan.

“Telur menjadi salah satu komoditas dalam pencairan BPNT. Sehingga otomatis saat pencairan bantuan sosial ini berjalan, kebutuhan telur di pasar meningkat drastis,” ungkapnya.

Menurut Heri, tingginya permintaan pasar itu tidak disertai ketersediaan produk dalam jumlah yang cukup, sehingga membuat harga telur ayam naik signifikan.

“Apalagi, sejak pandemi Covid-19 kapasitas produksi telur di tingkat peternak rata-rata mengalami penurunan,” katanya.

Dia mengatakan, mulai bangkitnya ekonomi dan pariwisata di banyak daerah juga mempengaruhi peningkatan kebutuhan dan harga telur di pasaran.

Sementara di tingkat peternak, harga telur ayam sebesar Rp28.000 per kilogram.

Nilai tersebut  di atas angka Biaya Pokok Produksi (BPP) yang berada di kisaran Rp21-22.000 per kilogram.

“Sebagai peternak kita senang-senang saja. Namun, kan kasihan masyarakat. Sebenarnya peternak lebih senang dan ingin harga telur ini stabil, tidak naik turun,” katanya.

Lihat juga...