Indeks Keberadaban Digital di Indonesia Rendah, Anggota DPR : ini Persoalan Serius

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

“Tentu ini menjadi sebuah hal yang sangat memprihatinkan. Karena artinya ada 4 dari 5 orang Indonesia yang tidak sopan di medsos,” ungkapnya.

Menurut Sukamta, rendahnya indeks keberadaban digital masyarakat Indonesia tersebut menjadi sebuah tantangan di era 5.0 saat ini. Apalagi hal tersebut telah memunculkan berbagai konsekuensi di tengah kehidupan bermasyarakat.

“Hal ini makin berbahaya karena banyak muncul kasus bullying. Seperti terakhir di Tasikmalaya kemarin. Bahkan KPAI mencatat ada 361 anak-anak yang dilaporkan menjadi korban di media sosial selama 2016-2020. Bahkan diyakini ada lebih banyak kasus yang tak dilaporkan,” bebernya.

Tak hanya itu, perilaku negatif masyarakat di medsos dikatakan juga telah mendorong peningkatan resiko stres atau depresi di masyarakat.

Termasuk juga bermacam konsekuensi hukum, baik itu terkait penyebaran berita bohong dan menyesatkan, kesusilaan, perjudian, penghinaan/pencemaran nama baik, pemerasan hingga ancaman.

“Tentu ini harus menjadi kepedulian semua pihak. Bagaimana menggunakan medsos dengan lebih bijak,” imbuhnya.

Untuk meminimalisir hal tersebut, Sukamto mendorong agar masyarakat dapat memegang teguh prinsip-prinsip etika dalam bermedia sosial. Antara lain seperti memperlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan.

Memperlakukan orang lain di media maya seperti halnya saat di dunia nyata. Menghargai privasi dan pendapat orang lain. Menggunakan waktu sebaik-baiknya. Hingga membiasakan memaafkan kesalahan orang lain dan meminta maaf jika punya kesalahan dalam berinteraksi.

Lihat juga...