Petani di Kulon Progo Biarkan Lahan Mangkrak, Takut Gagal Panen
Editor: Koko Triarko
YOGYAKARTA, Cendana News – Petani di kabupaten Kulon Progo, pada musim tanam ketiga ini memilih untuk tidak menanam komoditas apapun.
Akibat banyaknya petani di Kulon Progo yang tidak melakukan aktivitas di musim tanam ketiga ini membuat lahan pertanian mangkrak.
Sejumlah lahan pertanian milik petani yang dibiarkan mangkrak pada musim tanam ketiga ini antara lain berada di wilayah kecamatan Temon, Pengasih, dan sebagian wilayah Panjatan.
Sejumlah petani mengaku enggan menanam di musim tanam ketiga ini karena sejumlah alasan.
Mulai dari kondisi cuaca dan iklim yang sulit terduga, kekhawatiran gagal panen dan sebagainya.
Edi, petani di desan Temon mengaku membiarkan lahannya menganggur karena tak mau menanggung risiko gagal panen.
“Di sini kalau musim tanam ketiga biasanya tanam palawija. Tapi, saat ini sudah sering turun hujan, jadi takut nanti lahan tergenang dan gagal panen,” katanya.
Biasanya, Edi menanam tanaman palawija seperti cabai atau bawang merah. Namun, saat ini dia dia tidak berani menanam karena takut gagal panen.
“Mending biarkan saja, biar tumbuh rumput untuk pakan ternak,” ungkapnya.
Petani lainnya, Amat juga menyampaikan hal senada. Petani muda ini memilih membuat lahan miliknya tidur untuk beberapa bulan ke depan, sembari menunggu musim hujan tiba.
Dia mengaku biasanya menyewakan lahannya ke petani melon. Tapi, ternyata tidak ada yang mau menyewa.
“Mereka tidak mau ambil risiko di musim seperti ini, jadi saya biarkan saja,” ungkapnya.
Selain menghindari risiko gagal panen, sejumlah lahan pertanian ini juga dibiarkan tidur untuk memulihkan kondisi tanah.
Harapannya dengan membiarkan lahan selama satu musim tanam ini kondisi tanah akan pulih.