Petani Palawija di Kulon Progo Khawatir Gagal Panen karena Hujan
Editor: Koko Triarko
YOGYAKARTA, Cendana News – Sejumlah petani palawija di kabupaten Kulon Progo mengaku was-was bakal mengalami gagal panen.
Menurut petani, hal itu karena pada awal musim taman ketiga ini wilayah Kulon Progo dan sekitarnya justru sering turun hujan lebat.
Hananto (55), petani di desa Sogam, Temon mengatakan hujan lebat yang turun di tengah musim kemarau ini mengakibatkan sejumlah lahan pertanian tergenang air.
Posisi tanah yang rendah serta limpahan air hujan yang cukup tinggi di desa Sogan membuat lahan milik petani tergenang air.
Hal itu memaksa para petani menguras air dengan mesin pompa agar tidak merendam tanaman mereka seperti cabai, bawang merah, dan sebagainya.
“Sejak beberapa hari terakhir hujan deras dan mengakibatkan lahan terendam. Padahal, kita baru saja tanam bibit, baru umur seminggu,” ujar Hananto.
Hananto mengaku khawatir bila hujan dengan intensitas tinggi terus terjadi, bisa mengakibatkan tanaman cabai miliknya busuk dan mati.
“Memang ini musimnya tanam palawija seperti cabai, bawang merah atau melon. Tapi, malah hujan. Mudah-mudahan ini hanya sesaat, tidak terus-menerus sampai musim penghujan tiba,” harapnya.
Para petani sendiri tidak bisa berbuat banyak menyikapi cepatnya perubahan iklim yang berdampak langsung terhadap pola tanam pertanian mereka.
Pasalnya, para petani di Kulon Progo selama ini hanya mengandalkan perhitungan tradisional atau pranata mangsa untuk menentukan pola tanam mereka.