29-9-1969, Presiden Soeharto resmikan Stasiun Bumi Jatiluhur

SENIN, 29 SEPTEMBER 1969, Presiden Soeharto meresmikan stasiun Bumi Jatiluhur. Dalam sambutannya, Presiden mengatakan, dengan digunakannya stasiun bumi ini maka bangsa Indonesia sekarang memasuki taraf baru dalam memanfaatkan secara langsung hasil teknologi tinggi.

“Dalam ukuran ini berarti, bahwa kita telah maju lagi setapak dalam pelaksanaan pembangunan sekarang. Saya selalu mengingatkan, bahwa langkah-langkah maju seperti ini, walaupun baru setapak demi setapak, harus terus kita usahakan, karena memang masih banyak yang harus kita lakukan untuk mencapai sasaran-sasaran Nasional kita,” sebut Kepala Negara.

Presiden Soeharto juga mengingatkan, untuk melaksanakan pembangunan, maka kelancaran perhubungan, baik itu darat, laut, udara serta telekomunikasi, memegang peranan yang sangat penting, lebih-lebih bagi negara Indonesia yang sangat luas, dan terdiri dari ribuan pulau.

“Telekomunikasi merupakan sarana yang mutlak diperlakukan untuk menunjang kelancaran kegiatan-kegiatan pembangunan, seperti dalam hal perdagangan, pengangkutan, perbankan, dan pemerintahan,” demikian Presiden Soeharto.

Usai peresmian, Presiden mengadakan percakapan telepon dengan Duta Besar RI di Washington, Sudjatmoko, Duta Besar RI di Tokyo, Ashari, dan Duta Besar RI di London, Ibrahim Adjie.

[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23 Maret 1973”, hal 159. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003.

Lihat juga...