3-9-1981, Presiden Soeharto: Peningakatan Produksi Pangan Bukan Hanya untuk Swasembada, Tapi Juga Peningkatan Pendapatan Petani

KAMIS 3 SEPTEMBER 1981 Pukul 11.00 pagi, Presiden Soeharto menyerahkan hadiah dan piala kepada Pemenang Perlombaan Intensifikasi Khusus Musim Tanam 1980 dan 1980/1981 di Istana Negara.

Para anggota kelompok Tani pemenang perlombaan tersebut, dan para wakil Kelompok Tani pemenang dari NTB, anggota-anggota Forum Sarasehan Kelompok Tani Nelayan dan pemenang perlombaan Tingkat Karya Bimbingan Intensifikasi dari Satuan Pembina Bimas Provinsi Jawa Timur, secara khusus diundang oleh Presiden untuk hadir dalam acara hari ini.

Dalam amanatnya, Presiden Soeharto menyebutkan, produksi beras dalam REPELITA III sampai saat ini memang terus dapat ditingkatkan. Kalau pada tahun 1979 produksi beras mencapai sekitar 18 juta ton, maka pada tahun 1980 dapat mencapai 20 juta ton dan dalam tahun 1981 ini diperkirakan akan lebih tinggi dari 21,5 juta ton.

“Saya yakin bahwa produksi beras tersebut masih akan dapat terus kita tingkatkan apabila seluruh petani mau menerapkan Intensifikasi Khusus seperti yang saudara-saudara lakukan,” terang Presiden.

Kepala Negara menegaskan kembali bahwa usaha peningkatan produksi pangan tidak saja bertujuan agar kita berswasembada pangan secara nasional, tetapi juga mempunyai tujuan untuk meningkatkan pendapatan kaum tani yang merupakan bagian terbesar dari rakyat Indonesia.

“Dengan perbaikan pendapatan jutaan petani berarti akan meningkat pula kesejahteraan sebagai terbesar rakyat Indonesia yang umumnya tinggal di pedesaan,” terang Presiden Soeharto.

Dikatakan selanjutnya bahwa dengan peningkatan kemampuan daya beli rakyat petani akan mendorong meningkatnya produksi dan jasa di berbagai bidang, sehingga akan memajukan pertumbuhan ekonomi dan memperluas kesempatan kerja bagi rakyat banyak.

Lihat juga...