Begini cara PKI bangkit dari kegagalannya di Madiun tahun 1948
Admin
JAKARTA, Cendana News – Tanggal 30 September menjadi hari yang selalu mengingatkan bangsa ini akan tragedi nasional G30S PKI 1965.
Pada tanggal 30 September 1965, PKI membunuh enam jenderal dan satu perwira TNI AD dalam peritiwa G30S PKI.
Peristiwa G30S PKI 1965 ini merupakan upaya kudeta kedua setelah pada tahun 1948 di Madiun, gagal.
Meletusnya Gerakan 30 September 1965 itu menjadi bukti PKI sejak 1948 tidak pernah berhenti berupaya melakukan kudeta.
Tetapi, bagaimana tokoh-tokoh PKI bisa selamat dari peristiwa Madiun 1948?
Mengutip kanal YouTube Cendana TV, para tokoh PKI dalam peristiwa Madiun 1948 itu bisa selamat karena memanfaatkan situasi. Mereka adalah DN Aidit, Lukman, Sudisman, dan Nyoto.
Mereka para tokoh PKI memanfaatkan situasi negara yang saat itu memang belum stabil.
Belum stabilnya situasi sosial, politik, dan ekonomi kala itu karena negara masih harus menghadapi upaya Agresi Militer Belanda II.
Kemudian, adanya sistem politik demokrasi liberal pada tahun 1950-1959, dan sistem politik demokrasi terpimpin tahun 1959- 1965.
Di tengan belum stabilnya politik Indonesia saat itu, PKI melakukan konsolidasi membangun kekuatan.
PKI memanfaatkan situasi pada saat terjadi agresi militer Belanda II tahun 1948, untuk meloloskan diri dari tuntutan hukum. Dan, menghindar dari tindakan politik berupa pembubaran partai.
Kemudian, ketika sistem politik demokrasi liberal berlangsung pada tahun 1950-1959, PKI memanfaatkannya untuk memperkuat basis keanggotaannya.
Sedangkan edi ra demokrasi terpimpin, PKI berlindung di balik superioritas Presiden Soekarno untuk memperkuat hegemoninya dalam pentas politik nasional.