Cabor Anggar Punya Sejarah di DIY, Prestastinya Perlu Dibangkitkan
Editor: Koko Triarko
YOGYAKARTA, Cendana News – Ketua Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Kabupaten Kulon Progo, Rohedi Gunung Purwohandoko mendorong penyelenggaraan event besar yang rutin setiap tahun untuk membangkitkan olahraga anggar di DIY.
Hal itu karena cabang olahraga anggar di DIY sampai saat ini masih sepi peminat dan belum sepopular cabor lainnya.
Padahal, menurut Gunung olahraga anggar sebenarnya sudah mulai masuk dan dikenal masyarakat DIY sejak tahun 1860an.
Olahraga anggar masuk melalui akulturasi budaya masyarakat Eropa, dalam hal ini orang-orang Belanda ke sejumlah orang di kalangan Kraton.
“Bahkan di Kraton Pakualaman itu ada tarian tradisional tentang anggar, yakni Beksan Floret,” kata Gunung, Rabu (7/9/2022).
Menurutnya, tarian tentang anggar ini diciptakan oleh Sri Paduka Pakualam IV, yang terinspirasi dari olahraga anggar.
“Gerakannya bukan gerakan olahraga, tetapi gerakan tari dengan sentuhan sedikit atraksi menyerang dengan pedang floret,” ujarnya.
Melihat sejarahnya tersebut, Gunung menilai semestinya olahraga anggar berpotensi berkembang sebagai cabor unggulan di DIY.
Sehingga, cabor anggar bisa menghasilkan prestasi dalam berbagai ajang kompetisi tingkat nasional, bahkan internasional.
Dia berharap, pihak kraton khususnya Kadipaten Pakualam bisa mendukung ide tersebut.
Hal itu agar olahraga anggar semakin popular sebagai olahraga yang memiliki sejarah dan kedekatan dengan DIY.
Sampai saat ini, prestasi atlet anggar DIY masih relatif tertinggal dari provinsi lain.
Meskipun potensi atlet anggar DIY untuk bisa bersaing secara nasional masih tinggi.
Menurutnya, pada PON 2022 lalu DIY sebenarnya bisa meloloskan 9 nomor. Meskipun memang belum bisa mendapatkan medali dan menduduki peringkat 5.