Kudeta PKI Tahun 1965 di Sumatera Selatan, Lampung dan Bengkulu
Senjata yang dibagikan adalah 10 pucuk pistol diberikan kepada anggota PKI di Sungai Batang, Tujuh pucuk senjata untuk anggota PKI di Palembang dan untuk pengawalan kantor CDB Tiga pucuk pistol.
Daerah Prabumulih, Muara Enim, Lahat, dan Pagar Alam diberi 93 pucuk senjata lengkap dengan pelurunya. Darmansyah diberi tugas untuk turut menyiarkan pengumuman Letkol Untung dan agar mengerahkan massa untuk mendukung Dewan Revolusi.
Akan tetapi kenyataannya persiapan pemberontakan di Sumatera Selatan tidak sepenuhnya sesuai dengan rencana. Sebab utama karena kegiatan PKI di Jakarta dapat segera ditumpas.
Sejak bulan Januari 1966, Suwardiningsih dan rekan-rekannya membentuk grup-grup dalam rangka menghimpun kembali kekuatan PKI. Banyak tokoh-tokoh PKI yang ditangkap, dan pembubaran PIG beserta ormas-ormasnya. Suwardiningsih beserta Hasan Arsyad dan Muhammad Dhuri membentuk kembali CDB PIG Sumsel gaya baru.
Selama bulan April-Mei sampai Juli 1966 Suwardiningsih aktif menulis dan kemudian menyebarkannya melalui majalah ‘Mimbar Rakyat’.
Isinya antara lain kebulatan tekad untuk tetap konsekuen menempuh jalan Perjuangan Revolusi. Namun pada tanggal 9 Juli 1966 ia tertangkap.
Sumber: SoehartoLibrary.id