Lingkaran Hitam

CERPEN KARISMA FAHMI Y

“Bang, ngantor nggak? Aku pinjam motor. Motorku mogok lagi,” kata Rio.

“Aku masuk kantor hari ini” jawabnya pendek.

“Yakin?” tanya Amin sambil memutar radio.

Ia mengangguk pasti. Ia tak mau membuang waktu dengan hal-hal konyol. Kali ini ia benar-benar merasa dibodohi Rena. Tidak seharusnya ia berduka oleh kematian gadis itu. Pengkhianat memang lebih layak mati.

“Mahendra, lelaki tiga puluh lima tahun ditemukan terluka parah di jalan Malabar. Semalam petugas ronda menemukannya pingsan dan kehabisan darah. Kini, lelaki yang dikenal sebagai manajer perusahaan kayu itu dirawat di ruang gawat darurat Rumah Sakit Cinta Kasih dalam keadaan koma. Pelaku yang diperkirakan menggunakan motor itu melarikan diri setelah memukuli korban hingga pingsan. Belum ada alasan mengenai aksi itu. Hingga kini polisi masih mengumpulkan data mengenai dugaan penganiayaan ini,” suara penyiar radio membacakan berita.

Amin menggesernya ke stasiun radio lain.

Gelas yang dipegang Risang lepas dari genggamannya. Kopi yang masih panas itu mengguyur sebagian kaosnya.
Ia mengibaskan kaosnya yang panas terguyur air kopi.

Ia tidak berniat membunuh lelaki itu. Ia hanya ingin memberi pelajaran pada lelaki itu. Ia tak menyangka semua akan menjadi sesulit ini. Apa yang harus dilakukannya kalau lelaki itu mati?

“Pakailah motorku, Rio. Aku mau tidur saja hari ini,” kata Risang.

Ketiga temannya berpandangan, lalu menatap Risang dengan tatapan iba. ***

Surakarta, Februari 2022

Karisma Fahmi Y, lahir di kota Pare, Kediri, Jawa Timur. Esai, cerpen dan puisi-puisinya pernah dimuat di majalah Kalpadruma, harian Solopos, harian Joglosemar, majalah Papirus, tabloid Cempaka, Nova, majalah Pesona, harian Suara Merdeka, Majalah Sastra Horison, Pikiran Rakyat, Koran Tempo, Majalah Budaya Sagang, Buletin Sastra Pawon, Joglo. Puisi, esai dan cerpennya tergabung dalam sejumlah antologi. Tinggal di Solo. Buku kumpulan cerpennya adalah “Pemanggil Hujan dan Pembaca Kematian” diterbitkan oleh penerbit Basabasi, dan satu cerpennya ada dalam buku Antologi Kumpulan Cerpen Koran Tempo 2016.

Lihat juga...